Fakta Tentang Usia Produktif Perempuan untuk Bisa Hamil dengan Sehat

Ternyata sel telur dapat dibekukan lho untuk merencanakan kehamilan masa depan

11 Agustus 2019

Fakta Tentang Usia Produktif Perempuan Bisa Hamil Sehat
Freepik/Santipong6519

Berkat kontrasepsi dan ketersediaan teknologi reproduksi yang semakin canggih dan luas, pasangan-pasangan yang belum dikaruniai anak saat ini memiliki kontrol lebih besar ketika mereka ingin memulai keluarga daripada waktu sebelum teknologi itu muncul.

Walaupun memang tidak semua pasangan ingin menggunakan kontrasepsi dan memakai teknologi karena beberapa alasan seperti kurangnya ketersediaan di beberapa wilayah atau biaya yang sangat mahal.

Membuat beberapa pasangan lebih baik untuk menunggu.

Secara alami, tingkat kesuburan perempuan dan laki-laku juga menurun seiring bertambahnya usia, dan memiliki bayi di kemudian hari dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. 

Walaupun begitu, keputusan untuk memulai keluarga harus didasarkan pada banyak faktor seperti usia dan kesiapan kamu dan pasangan untuk menjadi orangtua.

 Hanya karena kamu mungkin berusia di atas 30 atau 40 bukan berarti kamu tidak dapat memiliki bayi yang sehat.

Kali ini Popmama.com akan membahas tentang usia-usia yang produktif dan apa pengaruhnya dalam kehamilan yang menjadi pertimbangan kamu dan pasangan untuk memiliki anak

1. Saat usia 20an

1. Saat usia 20an
Freepik/Senivpetro

Pertanda yang paling subur sehingga memiliki peluang yang terbaik untuk hamil adalah disaat kamu berusia 20an. 

Pada saat kamu berusia 20an, kamu memiliki jumlah sel telur yang berkualitas terbaik. Ini juga yang membuat risiko pada kehamilan menjadi rendah.

Namun, pada usia 25an, peluang kamu untuk hamil setelah 3 bulan mencoba hanya di bawah 20 persen. Memiliki anak pada usia yang tergolong masih muda juga harus memerlukan banyak pertimbangan penting tentang kesiapan sebagai orangtua.

Kamu dapat berkonsultasi terlebih dahulu kepada orang tua atau kepada dokter sebelum mempersiapkan diri untuk memiliki anak.

2. Saat usia 30an

2. Saat usia 30an
Freepik.com/Yanalya

Kesuburan perempuan, secara bertahap akan mulai turun pada sekitar usia 32 tahun. Setelah berusia 35 tahun, penurunan itu akan semakin cepat. Perempuan dilahirkan dengan semua sel telur yang mereka miliki sekitar 1 juta diantaranya.

Jumlah sel telur itu yang secara bertahap turun seiring waktu.

Pada usia meningjak 37 tahun, diperkirakan hanya sekitar 25.000 sel telur yang tersisa. Saat kamu berusia 35 tahun, peluang untuk hamil setelah 3 bulan mencoba adalah sekitar 12 persen.

Risiko keguguran dan kelainan genetik pada anak juga mulai meningkat setelah usia 35 tahun.

Hal ini juga membuat kamu lebih menghadapi banyak komplikasi dalam kehamilan atau saat melahirkan bayi dikemudian hari.

Karena itu, dokter kandungan mungkin merekomendasikan untuk melakukan screening dan pengujian tambahan untuk kamu dan bayi kamu.

Editors' Pick

3. Saat berusia 40an

3. Saat berusia 40an
Freepik/Biancoblue

Saat berusia 40an, terdapat penurunan drastis kemampuan perempuan untuk hamil secara alami. Peluang untuk hamil saat berusia 40an adalah sekitar 7 persen setelah mencoba kurang lebih selama 3 bulan.

Seiring waktu, jumlah dan kualitas sel telur akan menurun.

Telur yang lebih tua dapat memiliki lebih banyak masalah pada kromosom yang meningkatkan kemungkinan bayi lahir dengan memiliki cacat pada lahir.

Sebagian besar perempuan yang berusia 40an, masih dapat memiliki kehamilan dan bayi yang sehat, namun memiliki risiko yang meningkat secara signifikan selama waktu berjalan.

Risiko yang mungkin terjadi adalah:

  • Melahirkan secara caesar
  • Anak lahir prematur
  • Berat badan lahir rendah
  • Cacat lahir
  • Kelahiran dengan kondisi anak meninggal
  • Kondisi medis seperti diabetes dan tekanan darah tinggi. Hal ini lebih sering terjadi pada perempuan setelah usia 35an. Risiko ini juga menyebabkan komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional dan preeklamsia.

Setelah usia 40, dokter kandungan biasanya akan melakukan tes dan pemantauan secara esktra untuk mencari dan menghindari kemungkinan-kemungkinan komplikasi.

4. Teknik untuk menambah kesuburan

4. Teknik menambah kesuburan
Pixabay.com/id/users/Drkontogianniivf-2911586

Jika kamu berusia diatas 35 dan kamu telah berusaha untuk hamil lebih dari 6 bulan.

Kamu mungkin memiliki permasalahan dengan kesuburan. Dokter atau spesialis kesuburan dapat membantuk kamu untuk menentukan mengapa kamu belum hamil dan merekomendasikan langkah selanjutnya untuk mencoba kehamilan dapat terjadi.

Assisted reproductive technologies (ART) atau teknologi reproduksi berbantuan dapat membantu kamu untuk hamil, tetapi teknologi ini tidak dapat sepenuhnya berhasil untuk menaikan tingkat kesuburan perempuan terkait dengan usianya.

Namun, dokter dapat mengobati masalah kesuburuan pada perempuan dengan obat yang merangsang produksi sel telur dan teknik seperti In Vitro Fertilization (IVF). 

Tetapi kemungkinan untuk mencapai kehamilan dengan metode seperti ini semakin rendah seiring dengan bertambahnya usia.

Pilihan lain adalah menggunakan donor sel telur yang sehat.

Sel telur dibuahi dengan sel sperma pasangan kamu dan kemudian dipindahkan ke rahim kamu agar dapat mencapai kehamilan.

5. Sel telur dapat dibekukan untuk masa depan

5. Sel telur dapat dibekukan masa depan
Santabarbarafertility.com

Mungkin hal ini terasa asing bagi beberapa orang, namun jika kamu belum siap untuk memiliki keluarga tetapi kamu merencanakan akan menginginkannya di masa depan, kamu mungkin ingin mempertimbangkan untuk membekukan sel telur selama masa puncak reproduksi.

Pertama, kamu akan menggunakan hormon untuk merangsang produksi telur. Kemudian, telur akan diambil dan dibekukan. Sel telur ini dapat tetap beku selama beberapa tahun.

Saat kamu siap menggunakannya, telur akan dicairkan dan disuntikan dengan sel sperma untuk dibuahi dan embrio yang dihasilkan kemudian akan ditanam di rahim.

Membekukan telur memang tidak menjamin kehamilan. Walaupun dengan telur yang lebih muda, memang lebih sulit setelah kamu berusia pada akhir 30an atau 40an. Tetapi cara ini dapat memastikan bahwa telur yang sehat tersedia untuk kamu ketika kamu telah siap.

6. Kesuburan laki-laki juga berpengaruh

6. Kesuburan laki-laki juga berpengaruh
Freepik.com/Kues1

Jika saat ini kamu berusia 30an atau 40an dan masih belum mencapai kehamilan, jangan cepat untuk menyalahkan diri sendiri ya. Karena terdapat faktor lainnya seperti kesuburan dari pasangan yang juga mempengaruhi pembuahan.

Kesuburan pada laki-laki juga menurun seiring dengan bertambahnya usia. Tetapi proses ini dimulai sekitar usia laki-laki 40 tahun. Setelah usia itu, laki-laki memiliki volume dan jumlah sel sperma yang lebih rendah. Sel sperma yang mereka miliki juga tidak lagi berenang.

Sel Sperma dari laki-laki yang lebih tua juga lebih cenderung memiliki kelainan genetik pada laki-laki yang lebih muda. Semakin tua seorang laki-laki, semakin lama ia membuat pasangannya untuk hamil dan pasangannya berada pada risiko yang lebih besar.

Namun, ini tidak berarti bahwa seorang laki-laki tidak dapat menjadi memiliki anak di usia 40an dan seterusnya, tapi itu mungkin lebih sedikit sulit daripada saat usianya lebih muda.

7. Waktu yang tepat untuk menemui dokter

7. Waktu tepat menemui dokter
Freepik.com

Jika kamu sudah mencoba untuk hamil namun tetap belum beruntung, saatnya kamu untuk menemui spesialis kandungan yang mengetahui tentang kesuburan.

Kamu dapat menemui dokter pada saat kamu masih berusia dibawah 35 tahun dan telah mencoba memiliki anak dalam setahun atau jika kamu berusia diatas 35 tahun dan telah mencoba memiliki anak dalam kurun waktu 6 bulan.

Perlu diketahui, pasangan dengan penyakit genetik yang diketahui atau pernah mengalami keguguran juga harus melakukan konsultasi dengan dokter atau spesialis kesuburan.

Tadi adalah fakta-fakta yang perlu kamu ketahui untuk merencanakan anak pada usia-usia produktif. 

Saat usia berapakah kamu telah memiliki anak? apakah mengalami kesulitan? Yuk berikan komentarmu dibawah ini

The Latest