Pendarahan implantasi adalah hal yang normal terjadi pada tahap awal kehamilan. Melansir dari WebMD, sekitar 25% ibu hamil akan mengalami kondisi ini di awal kehamilan. Bahkan, karena umumnya pendarahan ini ringan, beberapa mungkin tidak menyadari kemunculannya.
Setelah sel sperma membuahi sel telur, kombinasi dari keduanya akan berkembang menjadi embrio, Ma. Embrio ini kemudian akan berpindah ke bagian rahim. Perpindahan dari tuba falopi menuju rahim biasanya akan memakan waktu selama 3 – 4 hari.
Selama berpindah, sel-sel dalam embrio akan membelah diri menjadi ratusan sel dan barulah pada 1 – 2 setelahnya, embrio akan mulai melekat ke lapisan rahim. Di dalam rahim inilah embrio tadi akan melekat pada lapisan dinding rahim.
Proses pelekatan embrio terkadang dapat menyebabkan pendarahan. Pendarahan ini terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang kemudian akan memunculkan pendarahan ringan yang mirip dengan flek menstruasi.
Hal inilah yang pada sebagian besar kasus akan terasa lebih sulit membedakannya dengan menstruasi. Terlebih kondisi ini juga akan muncul menjelang periode menstruasi.
Tak perlu cemas, pendarahan implantasi bukanlah sesuatu yang harus Mama khawatirkan. Kondisi ini juga tidak mengindikasikan adanya bahaya atau gangguan pada tubuh mama ataupun kondisi janin di dalam kandungan.