Apakah Perempuan dengan Prolaps Uteri Bisa Hamil?

Prolaps uteri terjadi akibat melemahnya otot panggul dan jaringan

29 September 2023

Apakah Perempuan Prolaps Uteri Bisa Hamil
Freepik/freepik

Kehamilan adalah salah satu momen paling berharga dalam hidup seorang perempuan. Sayangnya, tidak semua perempuan bisa dengan mudah mendapatkan kehamilan.

Beberapa perempuan harus melalui perjuangan yang sulit untuk mendapatkan momongan karena mengalami masalah kesehatan. Salah satunya adalah prolaps uteri atau yang juga dikenal dengan istilah turun peranakan. 

Lantas, apakah perempuan dengan prolaps uteri masih memiliki peluang untuk bisa hamil?

Untuk menjawah pertanyaan tersebut, berikut Popmama.com akan merangkum soal apakah perempuan dengan prolaps uteri bisa hamil. Yuk, kita simak!

1. Apa itu prolaps uteri?

1. Apa itu prolaps uteri
Freepik/freepik

Prolaps uteri merupakan kondisi ketika otot sekitar panggul meregang dan melemah hingga tidak lagi mampu menopang rahim. Akibatnya, rahim turun atau bahkan menonjol keluar dari vagina.

Prolaps uteri umumnya dialami oleh perempuan yang sudah menopause. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi ini bisa dialami oleh perempuan usia 20 hingga 30-an yang pernah melahirkan satu kali atau lebih melalui vagina.

Editors' Pick

2. Penyebab prolaps uteri

2. Penyebab prolaps uteri
Freepik/freepik

Pada dasarnya, prolaps uteri terjadi akibat melemahnya otot panggul dan jaringan pendukung. Ada beberapa penyebab melemahnya otot dan jaringan panggul, yakni meliputi:

  • Persalinan pervaginam.

  • Usia saat persalinan pertama (perempuan yang lebih tua berisiko lebih tinggi mengalami cedera dasar panggul).

  • Mengalami trauma saat melahirkan.

  • Melahirkan bayi dengan berat badan di atas rata-rata.

  • Kelebihan berat badan.

  • Tingkat estrogen yang lebih rendah setelah menopause.

  • Sembelit kronis atau mengejan saat buang air besar.

  • Batuk kronis atau bronkitis.

  • Sering mengangkat benda yang berat.

3. Gejala prolaps uteri

3. Gejala prolaps uteri
Freepik/Lifestylememory

Prolaps uteri ringan umum dialami perempuan setelah melahirkan. Biasanya prolaps uteri ringan tidak menimbulkan gejala. 

Sementara prolaps uteri sedang hingga berat dapat disertai dengan gejala sebagai berikut:

  • Melihat atau merasakan tonjolan keluar dari vagina.

  • Sensasi berat dan tertarik pada panggul.

  • Merasa kandung kemih tidak sepenuhnya kosong saat buang air kecil.

  • Sulit menahan buang air kecil hingga mengompol atau disebut juga inkontinensia. 

  • Kesulitan buang air besar dan perlu menekan vagina dengan jari untuk membantu buang air besar.

  • Merasa seolah-olah sedang duduk di atas bola kecil.

  • Terasa adanya jaringan vagina yang bergesekan dengan pakaian.

  • Adanya sensasi tekanan atau ketidaknyamanan di panggul atau punggung bawah.

  • Tidak nyaman saat berhubungan seksual, yakni seperti ada jaringan vagina yang kendur.

4. Apakah perempuan dengan prolaps uteri masih bisa hamil?

4. Apakah perempuan prolaps uteri masih bisa hamil
Pexels/Gustavo Fring

Dilansir dari NCBI, perempuan dengan prolaps uteri masih memiliki kemungkinan untuk hamil. Terutama saat prolaps uteri masih dalam stadium satu, yakni saat rahim masih menempel pada vagina. 

Namun, hamil dengan kondisi prolaps uteri membutuhkan penanganan dan perhatian yang tepat untuk mencegah komplikasi selama persalinan. Selain itu, ibu hamil dengan prolaps uteri umumnya melakukan persalinan dengan operasi caesar.

Sedangkan ketika prolaps uteri sudah cukup parah dan rahim sudah turun di bawah vagina, tidak ada lagi ruang tersisa untuk janin tumbuh dan berkembang. Alhasil, kondisi ini berisiko menyebabkan janin lahir mati, cacat, dan meningkatkan risiko perdarahan pada ibu hamil.

5. Cara mencegah prolaps uteri

5. Cara mencegah prolaps uteri
Freepik

Seperti yang kita ketahui, alangkah baiknya untuk mencegah daripada mengobati. Berikut adalah hal yang bisa Mama lakukan untuk mencegah terjadinya prolaps uteri:

  • Mencegah sembelit. Cukupi kebutuhan cairan dan makan makanan yang berserat tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

  • Hindari mengangkat benda yang berat. Jika Mama harus mengangkat sesuatu yang berat, lakukan dengan posisi yang benar. Hindari mengangkat benda dengan menggunakan punggung untuk atau menekuk punggung mama.

  • Kendalikan batuk. Jika mengalami batuk kronis atau bronkitis, dapatkan pengobatan yang tepat sesuai dengan saran dokter. Hindari merokok dan paparan polusi udara.

  • Kontrol berat badan. Konsultasikan dengan dokter mengenai berat badan ideal dan konsumsi asupan yang bergizi.

Itu dia informasi mengenai apakah perempuan dengan prolaps uteri bisa hamil. Semoga informasi ini menjawab pertanyaan mama, ya!

Baca juga:

The Latest