Kisah Perempuan yang Menopause di Usia 20 Tahunan, Apakah Bisa Hamil?

3 Januari 2023

Kisah Perempuan Menopause Usia 20 Tahunan, Apakah Bisa Hamil
Freepik/jcomp

Dikaruniai kehamilan dan memiliki anak merupakan dambaan setiap orangtua. Namun, tidak semua perempuan beruntung bisa hamil secara alami dengan mudah dan cepat.

Seperti yang dirasakan Emma Delaney, yang mengalami menopause di usianya yang baru menginjak 25 tahun. Padahal, menopause umumnya terjadi pada perempuan paruh baya di usia sekitar 45 hingga 55 tahun.

Dikutip dari BBC News, Emma mengaku sangat terpukul saat mengetahui ia didiagnosis menopause di usianya yang masih berkepala dua. Dengan kondisi Emma ini, pihak medis mengungkapkan bahwa Emma seolah kehilangan ‘kunci’ untuk bisa hamil secara alami.

Untuk informasi lebih lanjut, berikut Popmama.com rangkum kisah perempuan yang menopause di usia 20 tahunan.

1. Emma Delaney berhenti menstruasi di usia 25 tahun

1. Emma Delaney berhenti menstruasi usia 25 tahun
Freepik/freepik

Pernahkah Mama membayangkan menopause di usia yang bahkan belum menginjak kepala tiga? Tentu akan sulit membayangkannya karena di usia 20 hingga 30 tahun, justru perempuan sedang berada di puncak masa subur dan kualitas telur terbaik.

Namun, kondisi menopause di usia 20 tahunan benar-benar dialami oleh perempuan asal Inggris, Emma Delaney. Emma mulai menunjukkan tanda-tanda menopause dini di usianya yang baru menginjak 25 tahun.

Hal ini diketahui ketika siklus menstruasinya tak kunjung datang sejak ia berhenti minum pil KB beberapa tahun sebelumnya. 

Pihak medis mendiagnosis bahwa Emma kemungkinan tidak akan pernah mengalami menstruasi lagi. Ini berarti, Emma juga kemungkinan tidak dapat hamil secara alami. 

2. Emma Delaney didiagnosis mengalami Primary Ovarian Insufficiency (POI)

2. Emma Delaney didiagnosis mengalami Primary Ovarian Insufficiency (POI)
Freepik/freepik

Setelah melakukan pemeriksaan, dokter mendiagnosis Emma mengalami kondisi yang disebut dengan Primary Ovarian Insufficiency (POI). Dilansir dari Mayo Clinic, POI merupakan kondisi di mana ovarium berhenti berfungsi sebagaimana mestinya sebelum usia 40 tahun.

Ketika kondisi ini terjadi, ovarium tidak menghasilkan hormon estrogen dalam jumlah yang normal atau melepaskan sel telur secara teratur. Kondisi ini juga disebut sebagai kegagalan ovarium prematur dan sering menyebabkan kemandulan.

Umumnya, kondisi ini dialami pada usia 27 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan kondisi POI terjadi pada perempuan sejak usia remaja atau bahkan sejak lahir.

Editors' Pick

3. Penyebab Primary Ovarian Insufficiency

3. Penyebab Primary Ovarian Insufficiency
Freepik/tirachardz

Kondisi POI seperti yang dialami Emma terkadang memiliki penyebab yang tidak jelas mengapa ovariumnya tak bisa berfungsi. 

Namun, POI juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti penyakit autoimun, cacat pada kromosom, terpapar racun dari radiasi dan kemoterapi, serta penyebab lain yang tidak diketahui dan mungkin tidak dapat diidentifikasi.

4. Gejala Primary Ovarian Insufficiency

4. Gejala Primary Ovarian Insufficiency
Freepik/jcomp

Gejala POI sangat mirip dengan gejala menopause, seperti tidak ada menstrusasi atau menstruasi tidak teratur, berkeringat di malam hari, rasa gerah, vagina kering, hingga berkurangnya hasrat seksual.

Selain memengaruhi kondisi fisik, kondisi POI juga dapat mempengaruhi kondisi psikis, seperti sulit tidur, depresi, lekas marah, kecemasan, hingga sulit berkonsentrasi.

Begitu juga dengan yang dialami oleh Emma Delaney. Setelah dokter menyampaikan bahwa Emma mengalami POI, Emma langsung merasa sangat terpukul hingga menangis sendirian di mobilnya selama satu jam.

5. Benarkah penderita POI tidak bisa hamil?

5. Benarkah penderita POI tidak bisa hamil
Pexels.com/Nataliya Vaitkevich

Kondisi POI dapat menimbulkan komplikasi tertentu, salah satunya adalah infertilitas. Namun, tidak semua penderita POI dinyatakan mustahil bisa hamil.

Penderitanya akan kehilangan peluang untuk hamil ketika sel telur benar-benar habis. Namun, jika telur tidak sepenuhnya habis, perempuan masih memiliki kemungkinan untuk bisa hamil.

Jadi, perlu digarisbawahi bahwa POI berbeda dengan menopause dini, meski tampak memiliki gejala yang sama. 

Penderita POI masih bisa menstruasi meski tidak teratur selama bertahun-tahun dan masih memiliki peluang untuk bisa hamil. Sedangkan perempuan yang mengalami menopause dini sama sekali tidak mengalami menstruasi dan tidak bisa hamil.

6. Cara mengobati POI

6. Cara mengobati POI
Freepik/Freepik

Pada dasarnya, tidak ada pengobatan yang dapat mengembalikan fungsi indung telur. Perawatan untuk POI biasanya berfokus pada mengurangi gejala dan mengatasi masalah yang timbul akibat defisiensi estrogen. 

Penyedia layanan kesehatan mungkin merekomendasikan terapi hormon untuk menambahkan hormon estrogen dan progesteron ke dalam tubuh. Pengobatan ini dapat dilakukan melalui pil, semprotan, plester, gel atau cincin vagina.

Terapi hormon bekerja untuk memberikan keseimbangan hormon pada tubuh dan mengurangi risiko masalah kesehatan yang mungkin diakibatkan oleh kekurangan estrogen. Di antaranya seperti osteoporosis, penyakit jantung, atau demensia.

Demikian rangkuman mengenai kisah perempuan yang menopause di usia 20 tahunan.

Jika Mama mengalami kondisi yang tak biasa dan mengkhawatirkan terkait dengan kesuburan, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan, ya, Ma.

Baca juga:

The Latest