Kadang, Mama bisa merasa panik saat merasakan perubahan kecil pada tubuh, lalu langsung terpikir kemungkinan penyakit serius seperti kanker. Perasaan cemas ini sebenarnya wajar, tetapi mendiagnosis diri sendiri justru bisa menimbulkan stres berlebihan dan kesalahpahaman tentang kondisi kesehatan yang sebenarnya.
Di sisi lain, nggak sedikit perempuan yang justru menganggap keluhan pada area kewanitaan sebagai hal biasa dan akan hilang dengan sendirinya. Selama masih bisa beraktivitas seperti biasa, rasa nggak nyaman sering diabaikan. Padahal, tubuh kerap memberi sinyal sejak dini ketika ada masalah yang perlu diperhatikan lebih serius.
Cerita yang dibagikan dokter spesialis kandungan ini menjadi pengingat penting agar Mama nggak melakukan self diagnosis. Merasa “baik-baik saja” belum tentu aman, apalagi jika keluhan terus berulang tanpa skrining yang tepat.
Berikut Popmama.com rangkum kisah pasien yang merasa sehat, hingga akhirnya mengetahui dampak self diagnosis pada kanker serviks. Yuk, simak bersama!
