ilustrasi celana dalam pria (freepik.com/halayalex)
Pa, banyak yang percaya kalau pakai celana dalam ketat bisa bikin jumlah sperma menurun, sementara boxer dianggap lebih sehat untuk kesuburan. Tapi faktanya, pengaruh jenis celana dalam terhadap kualitas sperma ternyata nggak sebesar itu.
Dikutip dari Healthline, sebuah riset tahun 2016 menunjukkan hampir nggak ada perbedaan jumlah sperma antara pengguna boxer maupun celana dalam.
Memang, ada studi lain di tahun 2018 yang sempat heboh karena menemukan bahwa laki-laki yang lebih sering pakai boxer memiliki 17% jumlah sperma lebih banyak. Namun, hasil ini belum bisa dijadikan patokan mutlak, karena masih ada faktor lain yang ikut memengaruhi, seperti bahan kain dan jenis celana yang dipakai sehari-hari.
Selain itu, tubuh punya cara alami untuk menyesuaikan diri. Saat suhu di area testis sedikit lebih panas, hormon tertentu bisa meningkat untuk membantu produksi sperma tetap berjalan. Jadi, daripada pusing memilih boxer atau celana dalam, yang paling penting sebenarnya adalah selalu memperhatikan kenyamanan untuk Papa, ya.
Pa, banyak mitos tentang sperma yang beredar tapi nggak sepenuhnya benar. Dari jenis celana dalam, makanan tertentu, sampai mitos soal jumlah atau daya tahan sperma, semuanya seringkali dilebih-lebihkan. Yang paling penting sebenarnya adalah menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, pola makan bergizi, cukup istirahat, olahraga teratur, dan mengelola stres dengan baik ya.
Dengan begitu, kualitas sperma akan lebih optimal, tanpa harus terlalu khawatir soal hal-hal kecil yang belum tentu berpengaruh. Jadi, Papa harus tetap tenang, jaga gaya hidup sehat, dan percayakan fakta medis, bukan mitos, untuk urusan kesuburan.