Laki-laki yang melakukan perencanaan kehamilan bersama dengan sang Istri lebih mungkin mengurangi kebiasaan merokok serta konsumsi alkohol. Selain itu, mereka juga mulai mengonsumsi makanan bernutrisi.
Untuk program hamil, dibutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang, seperti jumlah anak yang diharapkan dan kapan. Ini bergantung pada kondisi setiap pasangan ya, Ma.
Selain itu, keberhasilan program hamil ini juga bergantung pada kondisi masing-masing pasangan. Yang terpenting, keduanya harus dalam keadaan sehat. Karena itu, suami dan istri disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
Ini termasuk mengetahui apakah salah satu pasangan mengidap penyakit menular seksual yang dapat membahayakan janin.
Dokter akan menyarankan suami untuk melakukan tes berikut ini:
- Pemeriksaan fisik secara keseluruhan termasuk pemeriksaan kelamin, menanyakan riwayat penyakit genetik dalam keluarga, penyakit kronis, masalah kesehatan, cedera, atau operasi yang dapat berdampak pada kesuburan.
- Dokter juga mungkin juga mungkin akan mengajukan pertanyaan seperti kebiasaan dan perkembangan seksual saat puber. Untuk kelancaran program hamil, jangan ragu untuk terbuka pada dokter, ya.
- Analisis semen untuk mengetahui adanya infeksi atau abnormalitas pada bentuk dan pergerakan sel sperma. Bila diperlukan, ini akan dilakukan selama beberapa kali untuk memastikan sperma sehat atau normal.
- Bila ditemukan adanya gejala ketidaksuburan, dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan. Seperti scrotal ultrasound, tes hormon, tes genetik, post ejaculation urinalysis, testicular biopsy, Specialized Sperm Function Tests, dan Transrectal Ultrasound.