5 Persiapan Suami Untuk Mendukung Program Kehamilan Istri

Suami juga memilki persiapan penting dalam mendukung program hamil yang dijalani istri

30 April 2019

5 Persiapan Suami Mendukung Program Kehamilan Istri
Freepik/Jcomp

Saat berencana memiliki momongan dan menjalani program hamil, bukan hanya Mama saja yang harus berjuang, suami juga harus mendukungnya dengan baik.

Dukungan program kehamilan yang dilakukan suami bukan hanya sekedar menemani Mama memeriksakan diri ke dokter saja, tetapi juga harus didukung perubahan lain agar program kehamilan yang direncanakan menjadi lebih lancar.

Untuk itu, bagi para suami, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan dalam mendukung program kehamilan yang dilakukan istri.

Dilansir dari The New York Times dan Webmd, berikut beberapa di antaranya:

1. Menjaga berat badan

1. Menjaga berat badan
Unsplash/I Yunmai

Persiapan suami untuk mendukung program kehamilan istri yang pertama adalah menjaga berat badan. Papa harus menjaga berat badan dengan baik karena berat badan memengaruhi kualitas dan kuantitas sperma. Papa yang memiliki berat badan kurang dan berat badan berlebih atau obesitas, cenderung memiliki jumlah sperma yang sedikit.

Bahkan sperma dengan kualitas yang buruk bisa dialami oleh Papa yang menderita obesitas. Penyebab penurunan kualitas dan kuantitas sperma ini disebabkan karena adanya perubahan hormon yang tidak seimbang pada penderita obesitas.

Papa masih tak percaya? Ada sebuah penilitian yang menunjukkan fakta ini. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pria dengan berat rata-rata atau berat ideal (tidak terlalu kurus dan terlalu gemuk) memiliki sperma yang lebih banyak dan lebih sehat. Alasan ini lah mengapa Papa perlu untuk mengontrol berat badan dengan baik agar tidak menurunkan peluang kehamilan istri.

Editors' Pick

2. Berhenti merokok

2. Berhenti merokok
Unsplash/Sajjad Zabihi

Perubahan gaya hidup memang perlu suami lakukan agar program kehamilan yang dijalani istri dapat berjalan lancar. Perubahan gaya hidup yang tidak bisa disepelekkan dan sebaiknya para suami hentikan adalah kebiasaan merokok.

Papa harus tahu, faktanya, merokok tidak hanya membahayakan kesehatan paru saja, tetapi juga dapat berdampak terhadap kesuburan Papa. Hal ini karena rokok mengandung reactive oxygen species atau ROS yang dapat menghasilkan radikal bebas dalam tubuh.

Nah, radikal bebas inilah yang bisa berbahaya bagi kesuburan para pria karena bisa merusak materi genetik sperma.

Baca juga: 5 Tips Tepat Membantu Suami yang Ingin Berhenti Merokok

3. Berhenti mengonsumsi minuman beralkhol

3. Berhenti mengonsumsi minuman beralkhol
Unsplash/Matthieu Joannon

Tak hanya berhenti merokok saja, Papa juga disarankan untuk berhenti karena juga dapat berefek terhadap sistem reproduksi.

Ya, konsumsi alkohol secara berlebih tak hanya merusak fungsi hati, tetapi juga mampu menghancurkan sel sehat yang menghasilkan sperma dan dapat menyebabkan menurunnya tingkat dorongan seksual atau libido.

Tak hanya itu saja Ma, sperma pria yang mengandung alkohol dan sampai pada sel telur dapat merusak embrio yang sudah terbentuk dan meneybabkan terjadinya kelainaan bawaan atau keguguran. Alasan inilah mengapa suami perlu untuk berhenti mengonsumsi minuman beralkohol saat program kehamilan tengah dijalani sang istri.

4. Dukung istri agar tidak stres

4. Dukung istri agar tidak stres
Freepik/Jcomp

Dukungan emosional suami terhadap istri juga menjadi bagian penting dalam menunjang keberhasilan program kehamilan. Suami harus memastikan bahwa sang istri terbebas dari stres selama menjalani program kehamilan.

Papa dan Mama ingin tahu alasannya megapa? Alasannya adalah stres dapat memengaruhi kesuburan sebagian besar pasangan suami istri.

Mama yang mengalami stres saat menjalani program hamil, dapat mengalami ovulasi yang berkurang bahkan tiba-tiba berhenti. Untuk itu, pastikan istri tidak mengalami stres ya agar kehamilan dapat segera menghampiri.

Baca juga: 10 Cara Ampuh Menghilangkan Stres dan Cemas Berlebihan

5. Konsultasi ke dokter

5. Konsultasi ke dokter
Freepik

Dalam menjalani program hamil, bukan hanya Mama saja yang perlu berkonsultasi, suami juga perlu untuk berkonsultasi kepada dokter kandungan.

Suami juga dapat mengeluhkan kondisi kesehatan yang dirasakan, termasuk keluhan yang dirasakan. Dengan berkonsultasi kepada dokter, dokter akan memberikan upaya maksimal agar Mama dan Papa dapat segera mendapatkan momongan yang dinanti nanti.

The Latest