Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Risiko Keguguran IVF Meningkat Jika Usia Laki-laki di Atas 45 Tahun
Freepik

Intinya sih...

  • Penelitian membandingkan hasil program IVF antara laki-laki usia di bawah 45 tahun dan di atas 45 tahun dan menggunakan sel telur dari perempuan muda.

  • Laki-laki berusia di atas 45 tahun memiliki risiko keguguran lebih tinggi dan peluang kelahiran hidup lebih rendah dibanding laki-laki yang lebih muda.

  • Seiring bertambahnya usia, kualitas sperma laki-laki menurun akibat mutasi genetik, kerusakan DNA, dan perubahan struktur gen.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Usia perempuan kerap menjadi perhatian utama dalam keberhasilan program bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF).

Namun, studi terbaru yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan ke-41 European Society of Human Reproduction and Embryology (ESHRE) menunjukkan bahwa usia laki-laki juga berperan besar.

Hal itu tetap berlaku meskipun menggunakan sel telur donor dari perempuan muda.

Penelitian ini menganalisis 1.712 siklus IVF dengan telur donor dari perempuan muda dan sperma beku dari laki-laki, serta hanya mentransfer satu blastokista, bentuk awal embrio setelah sel telur dibuahi. 

Hasilnya, ditemukan perbedaan signifikan dalam tingkat keguguran dan kelahiran hidup berdasarkan usia laki-laki.

Untuk membantu Mama memahami lebih jelas, Popmama.com telah merangkum hasil studi tentang risiko keguguran IVF meningkat jika usia laki-laki di atas 45 tahun berikut ini.

1. Penelitian dilakukan pada dua kelompok usia laki-laki

Freepik

Penelitian ini membandingkan hasil IVF antara laki-laki berusia 45 tahun kebawah dengan laki-laki berusia di atas 45 tahun. Uji penelitian ini juga menggunakan sel telur donor dari perempuan muda.

Meski tingkat pembuahan dan perkembangan embrio terlihat serupa, namun hasil akhir secara klinis justru menunjukkan perbedaan yang jelas antara kedua kelompok tersebut.

2. Perbedaan tingkat risiko keguguran yang signifikan

Freepik

Penelitian ini menemukan perbedaan mencolok dalam angka tingkat keguguran berdasarkan 2 kelompok usia laki-laki.

Pada kelompok laki-laki berusia di atas 45 tahun, tingkat keguguran tercatat mencapai 23,8%, jauh lebih tinggi dibandingkan 16,3% pada kelompok laki-laki berusia 45 tahun kebawah.

Perbedaan juga terlihat pada tingkat kelahiran hidup. Pada kelompok laki-laki berusia di atas 45 tahun hanya mencatat angka 35,1%, lebih rendah dibandingkan 41% pada kelompok laki-laki berusia 45 tahun ke bawah.

3. Penurunan kualitas genetik sperma seiring usia

Freepik

Seiring bertambahnya usia, kualitas sperma laki-laki juga ikut menurun.

Hal ini terjadi karena sel-sel sperma terus membelah dan berisiko mengalami kesalahan, yang bisa menyebabkan mutasi genetik atau perubahan struktur gen, kerusakan DNA, hingga aneuploidy atau sperma yang membawa kromosom abnormal.

Perubahan pada struktur genetik sperma, seperti DNA methylation atau perubahan cara gen bekerja, juga makin sering terjadi pada laki-laki berusia lanjut. Semua faktor tersebut dapat mengganggu proses perkembangan embrio dan meningkatkan risiko keguguran.

Itulah rangkuman Popmama.com mengenai risiko keguguran IVF meningkat jika usia laki-laki di atas 45 tahun.

Jadi, nggak cuma usia Mama yang perlu diperhatikan, tapi usia Papa juga bisa berpengaruh dalam program kehamilan.

Editorial Team