Contoh Flek Tanda Kehamilan yang Normal dan Tidak

Penting untuk mengetahui perbedaan antara flek yang normal dan tidak normal

12 Februari 2024

Contoh Flek Tanda Kehamilan Normal Tidak
Pexels/Karolina Grabowska

Kehamilan mungkin fase hidup yang spesial dan cukup kompleks bagi seorang perempuan. Sebab, ada beragam kondisi yang mungkin dapat dialami selama masa kehamilan. Salah satunya adalah flek yang muncul selama masa kehamilan.

Flek mungkin hal yang lumrah terjadi selama proses kehamilan. Namun, untuk mendeteksi sekaligus mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, alangkah lebih baik jika Mama mengetahui perbedaan antara flek yang normal dan tidak normal sebagai tanda kehamilan.

Berikut Popmama.comtelah merangkum ulasan terkait contoh flek tanda kehamilan yang normal dan tidak. Yuk, ketahui contoh-contohnya bersama, Ma!

Contoh Flek Tanda Kehamilan yang Normal

Contoh Flek Tanda Kehamilan Normal
Freepik/freepik

Flek merupakan kondisi yang umum dialami perempuan menjelang menstruasi. Selain menstruasi, flek juga dialami oleh perempuan di awal kehamilan, lho! 

Bahkan, mengutip National Health Service, saat Mama hamil, biasanya flek akan keluar pada 7 – 12 hari setelah pembuahan.

Flek ini biasanya muncul dikarenakan proses implantasi sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim. Kondisi ini biasanya dikenal dengan nama pendarahan implantasi. Pendarahan implantasi akan dialami oleh ibu hamil pada trimester pertama kehamilan.

Terkadang, pendarahan ini kerap disalahartikan sebagai permulaan siklus menstruasi baru. Padahal, sebenarnya flek tersebut adalah darah ringan yang keluar sebagai tanda awal kehamilan.

Tentu ada perbedaan antara pendarahan implantasi dengan darah menstruasi, salah satu yang dapat dikenali dengan mudah adalah volume darah yang dikeluarkan. Pada flek tanda kehamilan, darah yang keluar tidak sebanyak darah saat Mama mengalami menstruasi.

Selain disebabkan karena pendarahan implantasi, terkadang flek yang muncul saat awal kehamilan juga dapat disebabkan karena perubahan hormon. Adanya perubahan hormon dapat menyebabkan leher rahim menjadi sensitif dan mudah berdarah.

Selain itu, flek kehamilan yang normal biasanya ringan dan tidak disertai dengan gejala yang mengkhawatirkan.

Berikut beberapa ciri flek kehamilan yang masih tergolong normal:

  • Ringan dan warna darah tidak merah terang, warna flek tanda kehamilan biasanya tidak terlalu terang karena telah mengalami oksidasi atau telah bercampur dengan lendir serviks yang mengakibatkan warna darahnya tidak merah terang.
  • Darah yang keluar tidak dalam bentuk gumpalan besar, flek tanda kehamilan yang normal biasanya tidak keluar dalam gumpalan darah besar atau dalam bentuk bekuan darah.
  • Kemunculannya tidak disertai dengan nyeri perut yang parah, jika flek hadir dan diikuti dengan rasa kram yang kuat, tandanya ada sesuatu yang tidak normal terjadi dalam tubuh mama.
  • Tidak terjadi secara terus menerus, flek tanda kehamilan yang normal biasanya tidak berlangsung terlalu lama atau terus-menerus.

Editors' Pick

Contoh Flek Tanda Kehamilan yang Tidak Normal

Contoh Flek Tanda Kehamilan Tidak Normal
Freepik/ArtPhoto_studio

Setelah mengetahui contoh flek tanda kehamilan yang normal, Mama juga perlu mengetahui contoh flek kehamilan yang tidak normal. 

Pasalnya, kondisi tersebut dapat menandakan adanya masalah pada kehamilan, atau bahkan indikasi gangguan kesehatan.

Berikut beberapa contohnya:

1. Flek muncul pada trimester kedua dan ketiga kehamilan

Flek yang normal biasanya hanya muncul di awal kehamilan saja. Ketika kehamilan memasuki trimester kedua dan ketiga dan flek masih sering muncul, maka ada baiknya Mama segera mewaspadainya. Sebab, kondisi ini dapat menunjukkan beberapa gejala berikut:

  • Plasenta previa, kondisi ini ditandai dengan plasenta yang menutup sebagian atau seluruh serviks. Tanda umum dari kondisi ini adalah keluarnya flek yang berwarna kecokelatan, atau bahkan sampai pendarahan.
  • Stillbirth, stillbirth adalah kondisi bayi yang meninggal dalam kandungan. Ketika stillbirth terjadi, sering kali muncul nyeri perut, kram, flek, dan juga kontraksi.
  • Luka pada serviks, biasanya luka pada serviks terjadi karena aktivitas seksual yang intens selama kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan flek, nyeri pada panggul, dan muncul memar.
  • Rahim robek, kondisi ini rentan dialami oleh ibu hamil yang melakukan persalinan secara caesar.
  • Plasenta solusio, gangguan kehamilan ini terjadi ketika plasenta telah terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya. Kondisi ini dapat membuat Mama merasakan nyeri, kram, dan sakit perut.

2. Darah flek berwarna cokelat

Warna flek yang biasanya menjadi tanda awal kehamilan umumnya berwarna merah, meskipun memang tidak seterang darah yang keluar saat masa menstruasi. 

Akan tetapi, jika timbul warna yang muncul justru cokelat, mungkin saja kondisi ini dapat menandakan beberapa komplikasi berikut:

  • Keguguran
  • Hamil anggur
  • Kehamilan ektopik

Penanganan Flek Tanda Kehamilan yang Tidak Normal

Penanganan Flek Tanda Kehamilan Tidak Normal
Freepik/atlascompany

Sebenarnya, penanganan flek kehamilan dilakukan tergantung penyebab kemunculan flek itu sendiri. Jika flek berlangsung selama 2 – 3 hari saja, maka flek tersebut masih dalam kategori normal. Namun, jika flek masih keluar lebih dari 2 – 3 hari, maka segeralah hubungi dokter.

Sebab, kondisi tersebut dapat menandakan flek yang Mama alami sudah dalam kategori yang tidak normal. Tentu saja, penanganan yang dilakukan akan bergantung pada kondisi penyebab munculnya flek yang tidak normal tersebut.

Perhatikan tanda-tanda ketidaknormalan yang Mama alami, seperti rasa sakit atau nyeri di perut, panggul, dan demam lebih dari 38°C. Memperhatikan tanda-tanda tersebut dapat membantu dokter dalam mengidentifikasi penyebab munculnya flek di awal kehamilan.

Itulah ulasan terkait contoh flek tanda kehamilan yang normal dan tidak. Jika khawatir, Mama dapat segera menghubungi dokter.

Baca juga:

The Latest