Risiko dan Gejala Kelebihan Vitamin saat Hamil, Cari Tahu Sejak Promil
Pemenuhan vitamin dan mineral sangat penting saat hamil namun apa yang terjadi jika berlebihan?
11 Oktober 2021

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, Mama membutuhkan vitamin dan mineral untuk menjaga kesehatan tubuh serta merawat janin. Karenanya, demi menghindari hal-hal tak diinginkan seperti preeklampsia, kurang gizi, atau cacat lahir, ibu hamil perlu mendapat asupan nutrisi yang cukup. Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi vitamin prenatal.
Namun, konsumsi vitamin harus atas persetujuan dokter. Dokter akan memeriksa kondisi Mama dan memberikan informasi mengenai vitamin yang dibutuhkan.
Alih-alih bermanfaat bagi ibu hamil dan janin, konsumsi vitamin secara berlebihan dapat meningkatkan risiko. Apa saja bahaya konsumsi vitamin dan mineral secara berlebihan saat hamil? Popmama.com akan mengulas rangkuman informasinya untuk Mama.
1. Meningkatkan risiko cacat lahir
Salah satu risiko konsumsi suplemen secara berlebihan adalah meningkatkan risiko cacat lahir. M
isalnya konsumsi vitamin A yang berlebihan, akan disimpan oleh tubuh di dalam organ hati. Vitamin A yang masuk ke tubuh justru dapat menjadi racun berisiko bagi kesehatan hati.
Bahkan tak cuma itu, konsumsi vitamin A secara berlebihan saat hamil dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi cacat.
2. Menyebabkan gangguan saraf pada ibu hamil
Kelebihan vitamin dan mineral juga berisiko meningkatkan gangguan saraf. Misalnya vitamin B6 dan asam folat.
Banyak manfaat kesehatan yang bisa diambil oleh bumil dari vitamin B6, di antaranya meringankan keluhan morning sickness, mendukung perkembangan otak, dan sistem saraf bayi sejak dalam kandungan.Tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan saraf pada ibu hamil, Ma.
Asam folat berperan penting dalam melindungi bayi dari risiko kecacatan. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, asam folat dapat menutupi tanda-tanda kekurangan vitamin B12, sehingga Mama lebih berisiko mengalami gangguan saraf.