1. Tes darah
Tes darah untuk mengetahui kehamilan biasanya dilakukan di fasilitas kesehatan, sebab perlu sampel darah dari pembuluh di bagian lengan. Jenis pemeriksaan ini lebih akurat daripada tes urine karena mampu mendeteksi kadar hormon kehamilan yang sangat kecil.
Selain bisa mendeteksi keberadaan hormon kehamilan, tes darah juga dapat menentukan seberapa banyak hormon tersebut ada. Metode ini sangat berguna bila dokter perlu mengetahui jumlah kadar hCG di dalam darah.
Dalam keadaan khusus, Mama mungkin lebih disarankan menggunakan jenis pemeriksaan ini, seperti saat sedang menjalani perawatan kesuburan atau bila dokter mencurigai adanya masalah kesehatan.
Cara melakukan tes darah, yakni melalui tahap pengambilan sampel darah di fasilitas kesehatan, lalu sampel dikirim ke laboratorium untuk dianalisa. Biasanya, hasil akan keluar selama beberapa jam hingga dua hari.
2. Tes urine
Berbeda dengan tes darah yang harus dilakukan di fasilitas kesehatan, tes urine bisa Mama lakukan sendiri di rumah dengan bantuan test pack untuk mendeteksi keberadaan hCG. Penggunaan test pack bahkan diklaim memiliki akurasi 99% jika tepat penggunaannya.
Mama bisa mendapatkan test pack di apotek terdekat dengan harga yang cukup terjangkau. Secara umum, berikut beberapa cara untuk melakukan tes kehamilan menggunakan test pack:
- Periksa tanggal kadaluarsa produk test pack.
- Baca petunjuk kemasan secara menyeluruh sebelum memulai tes dan ikuti setiap langkahnya.
- Biasanya, tes menggunakan alat ini dimulai dengan buang air kecil di dalam cangkir bersih lalu celupkan test pack ke dalam urine yang terdapat di dalam cangkir.
- Mama juga bisa melakukannya dengan menempatkan test pack di aliran urine saat buang air kecil.
- Gunakan kecing pertama di pagi hari, sebab di waktu ini kadar hCG lebih mudah dideteksi.
- Hindari minum cairan dalam jumlah berlebih sebelum melakukan tes kehamilan.
Dapat diketahui, kadar hCG baru bisa terdeteksi di dalam urine sekitar 10 hari setelah pembuahan. Itulah sebabnya, melakukan tes urine setelah hari siklus menstruasi terlewat bisa mencegah kemungkinan hasil negatif palsu. Umumnya, haid yang terlewat terjadi sekitar 14 hari setelah pembuahan.
Nah, itu tadi jawaban dan penjelasan mengenai tes kehamilan dengan jari, apa bisa? Semoga informasi di atas bisa menjawab dan bermanfaat, ya, Ma!