Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
ilustrasi kesuburan (freepik.com/freepik)
ilustrasi kesuburan (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Mama harus pantau masa subur dengan alat prediksi ovulasi atau tanda alami lendir serviks.

  • Konsumsi asam folat dan buat pola hidup sehat untuk meningkatkan kesuburan.

  • Jangan lupakan peran Papa dalam kesuburan, jaga berat badan ideal, dan periksa ke dokter jika diperlukan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Memasuki usia 35 tahun, banyak Mama yang mulai merasa khawatir tentang peluang kehamilan dan kesuburan. Namun, jangan cepat putus asa, karena dengan perhatian dan langkah tepat, Mama masih bisa meningkatkan peluang untuk cepat hamil secara alami. 

Popmama.com akan membahas berbagai tips yang bisa dilakukan untuk membantu Mama menjaga kesuburan dan mempersiapkan tubuh dengan baik agar proses menuju kehamilan semakin lancar di usia matang ini. Yuk, simak bersama caranya!


1. Pastikan Mama selalu pantau masa subur

ilustrasi alat tes kesuburan (shopee.co.id)

Dilansir dari HRC Fertility, kalau Mama ingin lebih cepat hamil, jangan hanya mengandalkan hitungan kalender, ya. Coba gunakan alat prediksi ovulasi yang kini mudah ditemukan. Alat ini bekerja dengan mendeteksi lonjakan hormon LH yang biasanya meningkat 24–36 jam sebelum ovulasi.

Ada juga alat yang bisa membaca kenaikan hormon estrogen beberapa hari lebih awal, sehingga Mama bisa lebih tepat merencanakan waktu berhubungan. Tapi perlu diingat, bagi Mama dengan kondisi seperti PCOS atau cadangan ovarium rendah, hasilnya bisa kurang akurat.

Selain itu, tubuh Mama juga memberikan tanda alami, lho. Saat menjelang ovulasi, lendir serviks biasanya lebih licin, bening, dan elastis. Ini tandanya masa subur sudah dekat, pas banget jadi momen waktu untuk berhubungan intim dengan Papa.

2. Jangan lupa untuk konsumsi asam folat

ilustrasi vitamin asam folat (freepik.com/jcomp)

Salah satu kunci penting untuk meningkatkan peluang hamil yang sering terlupakan adalah asam folat. Dilansir dari The Fertility & Gynaecology Academy, selain berguna untuk mencegah cacat tabung saraf pada bayi, asam folat juga punya peran besar dalam mendukung kesehatan reproduksi Mama.

Jadi jangan lewatkan untuk rutin mengonsumsi suplemen asam folat ya, terutama jika Mama sedang berusaha hamil. Ini seperti investasi kecil yang bisa memberikan dampak besar untuk perjalanan kehamilan Mama nantinya. Konsultasikan juga dosis terbaik dengan dokter untuk memastikan kebutuhan tubuh Mama terpenuhi dengan optimal.

3. Buat pola hidup yang bersih dan sehat

ilustrasi gaya hidup sehat (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Untuk meningkatkan peluang hamil, pola hidup sehat memang wajib banget, Ma. Salah satu langkah penting adalah mengurangi konsumsi makanan cepat saji, alkohol, dan jauhkan diri dari kebiasaan merokok maupun vaping.

Dilansir dari Mayo Clinic, pola hidup yang nggak sehat bisa menurunkan kesuburan baik pada perempuan maupun laki-laki. Selain itu, penggunaan vaping harus dihindari meskipun masih tergolong baru dan belum banyak penelitian mendalam, namun zat-zat berbahaya yang terkandung dalam asap vaping juga diduga berpotensi mengganggu kesuburan, lho.

Kalau Mama sedang dalam proses untuk hamil, sangat disarankan untuk mengubah pola hidup yang nggak sehat semaksimal mungkin. Dengan membiasakan hidup lebih bersih, tubuh Mama jadi lebih sehat dan siap menyambut kehadiran si kecil. Langkah kecil ini bisa berpengaruh besar terhadap kesuksesan perjalanan kehamilan Mama!

4. Cari cara mengurangi stres, biar tubuh dan pikiran lebih tenang

ilustrasi pikiran tenang (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Memasuki usia 35 ke atas, Mama pasti punya banyak kesibukan dan tanggung jawab yang bikin pikiran penuh. Padahal, stres yang berlebihan bisa saja memengaruhi kesehatan tubuh, termasuk kesuburan.

Yuk, cari tahu apa yang bisa membantu Mama melepas penat. Mungkin Mama suka yoga atau meditasi untuk menenangkan diri, atau bahkan menonton serial favorit di Netflix sambil santai. Mungkin mama suka travelling dan mencicipi berbagai kuliner.

Mama bisa melakukan apapun yang mama suka, yang penting hindari kebiasaan yang justru bikin stres tambah berat. Temukan zona nyaman yang bikin hati dan pikiran tenang, karena ini akan membantu Mama menjaga kesehatan tubuh dan energi positif untuk perjalanan menuju kehamilan.

5. Penting untuk jaga berat badan ideal agar hormon seimbang

ilustrasi menjaga berat badan ideal (pexels.com/Tim Samuel)

Mungkin Mama berpikir, “Ini lagi, masih harus mikirin berat badan juga?” Tapi sebenarnya, menjaga berat badan yang sehat sangat penting untuk kesuburan, lho. Baik terlalu kurus maupun kelebihan berat badan bisa mengacaukan keseimbangan hormon dalam tubuh yang mengatur kesehatan reproduksi Mama.

Dilansir dari The Fertility Academy, perempuan yang kekurangan berat badan berisiko mengalami defisiensi hormon seperti estrogen, yang sangat penting untuk siklus menstruasi dan ovulasi. Sementara itu, kelebihan berat badan bisa menurunkan kadar protein pengikat hormon seks (SHBG), yang memengaruhi regulasi hormon estrogen dalam tubuh.

Jadi targetkan berat badan dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) ideal, yaitu antara 18,5 sampai 24,9 untuk perempuan. Dengan berat badan yang seimbang, hormon Mama bisa bekerja lebih optimal, sehingga peluang untuk hamil makin besar dan tubuh siap menjalani kehamilan dengan lebih baik.

6. Jangan lupakan peran Papa dalam kesuburan

ilustrasi kesuburan pria (freepik.com/freepik)

Selama ini, fokus soal kesuburan seringkali hanya tertuju pada peremouan, padahal laki-laki juga mengalami penurunan kesuburan seiring bertambahnya usia. Dilansir dari The Fertility & Gynaecology Academy, bahwa usia laki-laki yang semakin tua, berhubungan dengan menurunnya kualitas sperma dan fungsi testis.

Selain itu, risiko kelainan kromosom dan penyakit genetik pada anak juga meningkat seiring bertambahnya usia Papa. Jadi, jangan anggap laki-laki punya “waktu tak terbatas” untuk menjadi Papa, ya!

Masih dilansir dari The Fertility & Gynaecology Academy, faktanya sekitar 30% masalah kesuburan berasal dari faktor laki-laki. Oleh karena itu, Papa juga harus menjaga kesehatannya agar sperma tetap berkualitas. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain rutin berolahraga, memilih pola makan yang mendukung kesuburan, mengurangi konsumsi alkohol, berhenti merokok atau vaping, serta menghindari gaya hidup yang bisa menaikkan suhu testis seperti sering berendam air panas dan memakai celana yang terlalu ketat.

Dengan kesadaran dan upaya bersama dari pasangan, peluang untuk hamil akan lebih besar dan perjalanan promil pun jadi lebih lancar. Jadi, jangan lupa untuk ajak Papa berkomitmen bersama menjaga kesehatan kesuburan, ya, Ma!

7. Jangan ragu periksa ke dokter jika Mama merasa butuh pertolongan

ilustrasi konsultasi ke dokter (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Dikutip dari Hertility Health, kalau Mama sudah berusia 35 tahun ke atas dan sudah mencoba hamil selama 6 bulan tapi belum berhasil, sebaiknya mulai pertimbangkan untuk konsultasi ke dokter spesialis kesuburan. Waktu memang sangat berharga di usia ini karena penurunan kesuburan mulai terasa lebih cepat dan keberhasilan pengobatan kesuburan juga bisa dipengaruhi usia.

Semakin cepat masalah kesuburan diketahui, semakin besar peluang Mama dan Papa menemukan solusi terbaik. Pemeriksaan menyeluruh biasanya melibatkan kedua pasangan agar penyebab masalah bisa ditemukan dengan tepat dan langkah penanganan bisa segera dilakukan.

Jika Mama sudah 40 tahun atau lebih, sebaiknya langsung periksa ke dokter begitu memutuskan untuk mencoba hamil tanpa menunggu lama. Selain itu, pilihan seperti penyimpanan sel telur atau embrio juga bisa jadi pertimbangan. Intinya, jangan menunda pemeriksaan supaya Mama punya lebih banyak waktu dan informasi untuk rencana kehamilan yang sehat dan lancar.

8. Benarkah hamil lebih sulit setelah usia 35 tahun-an?

ilustrasi perempuan berpikir (pexels.com/George Milton)

Banyak Mama yang merasa cemas ketika usia sudah memasuki 30-an akhir, apalagi saat sedang berencana untuk hamil. Padahal, peluang hamil tetap ada dan masih cukup besar, lho, Ma. Dengan pola hidup sehat, dukungan medis, serta perencanaan yang tepat, Mama tetap bisa memiliki kesempatan untuk menyambut buah hati.

Menurut Dr. Amin Gorgy, Konsultan Fertilitas dari The Fertility and Gynaecology Academy, ada banyak cara alami yang bisa membantu meningkatkan peluang hamil setelah usia 35. Tapi penting juga untuk memahami kenyataan bahwa tubuh perempuan tetap mengikuti siklus alaminya. Kesuburan biasanya mulai menurun perlahan setelah usia 30, dan penurunannya terasa lebih nyata setelah 35 tahun.

Nah, dengan melakukan langkah-langkah yang sudah dijabarkan, Mama bisa lebih tenang dan siap menghadapi perjalanan menuju kehamilan yang diinginkan. Terus percaya diri dan jangan ragu untuk mulai langkah kecil yang memberi dampak besar menuju kehamilan sehat, Ma! Dengan pola hidup sehat dan perhatian tepat, kesempatan untuk cepat hamil di usia 35 tahun ke atas masih terbuka lebar.

Editorial Team