Berkat kontrasepsi dan ketersediaan teknologi reproduksi yang semakin canggih dan luas, pasangan-pasangan yang belum dikaruniai anak saat ini memiliki kontrol lebih besar ketika mereka ingin memulai keluarga daripada waktu sebelum teknologi itu muncul.
Walaupun memang tidak semua pasangan ingin menggunakan kontrasepsi dan memakai teknologi karena beberapa alasan seperti kurangnya ketersediaan di beberapa wilayah atau biaya yang sangat mahal.
Membuat beberapa pasangan lebih baik untuk menunggu.
Secara alami, tingkat kesuburan perempuan dan laki-laku juga menurun seiring bertambahnya usia, dan memiliki bayi di kemudian hari dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.
Walaupun begitu, keputusan untuk memulai keluarga harus didasarkan pada banyak faktor seperti usia dan kesiapan kamu dan pasangan untuk menjadi orangtua.
Hanya karena kamu mungkin berusia di atas 30 atau 40 bukan berarti kamu tidak dapat memiliki bayi yang sehat.
Kali ini Popmama.com akan membahas tentang usia-usia yang produktif dan apa pengaruhnya dalam kehamilan yang menjadi pertimbangan kamu dan pasangan untuk memiliki anak
