Ibu Hamil yang Mengalami Stroke Meningkat Selama 12 Tahun Terakhir

Penyakit stroke yang bisa terjadi pada ibu hamil ini disebut dengan perdarahan subarachnoid spontan

23 Februari 2019

Ibu Hamil Mengalami Stroke Meningkat Selama 12 Tahun Terakhir
bournemouthacupuncture.co.uk

Ma, ibu hamil ternyata juga bisa mengalami stroke lho. Sebuah studi terbaru di Amerika menemukan adanya peningkatan stroke jenis tertentu pada ibu hamil. Ibu hamil juga bisa mengalami stroke yang disebabkan tekanan darah tinggi. Salah satunya stroke akibat perdarahan subarachnoid. 

Penyakit stroke ini disebut dengan perdarahan subarachnoid spontan (subarachnoid hemorrhage/SAH), yaitu perdarahan yang terjadi secara mendadak pada celah antara otak dan membran tengah yang membungkus otak.

Gejala SAH

Biasanya SAH bisa dialami seseorang berusia 50 tahun ke atas atau yang pernah mengalami cedera kepala, tapi perdarahan subarachnoid spontan pada ibu hamil terjadi tanpa adanya trauma di kepala atau leher.

Gejalanya yang diketahui pada ibu hamil antara lain rasa sakit di kepala, pusing, dan beberapa kasus ada yang mengalami kehilangan penglihatan (penglihatan kabur).

Peneliti di University of Iowa menemukan persentase ibu hamil dengan perdarahan subarachnoid (SAH) di Amerika meningkat dari empat menjadi enam persen dalam 12 tahun terakhir. Perempuan ras kulit hitam dan hispanic (latin) berpotensi lebih tinggi mengalami SAH saat hamil yaitu masing-masing sebanyak 8 persen dan 7 persen. Sedangkan ibu hamil kulit putih berpotensi hanya 3,83 persen.

Hasil penelitian ini diumumkan pada American Stroke Association's International Conference di Los Angeles. Penelitian dilakukan pada 4.000 perempuan berusia 15 sampai 49 yang diteliti sejak tahun 2002 sampai 2014. Dari penelitian ini juga diketahui bahwa ibu hamil yang mengalami SAH, paling tinggi berada pada rentan usia 20 sampai 29 tahun sebesar 20%, ibu hamil berkulit hitam sebesar delapan persen, dan ibu hamil berusia 40 sampai 49 tahun kurang dari satu persen.

Studi ini adalah yang terbaru untuk menunjukkan masalah kesehatan yang dianggap mengerikan bagi ibu hamil di Amerika Serikat. Alasannya, tingkat kematian ibu hamil di negara ini adalah yang tertinggi daripada negara maju di dunia, terutama yang diakibatkan stroke saat hamil.

Kesehatan ibu hamil dengan SAH lebih baik daripada yang tidak hamil

Kesehatan ibu hamil SAH lebih baik daripada tidak hamil
newsmarg.com

Namun, para peneliti juga menemukan kondisi klinis yang unik pada ibu hamil terkait gangguan kesehatan ini. Ibu hamil yang mengalami SAH terbukti hasil kesehatannya lebih baik daripada perempuan yang tidak sedang hamil dengan kondisi SAH.

"Wanita hamil dengan perdarahan subarachnoid spontan mungkin memiliki hasil kesehatan yang lebih baik dari yang diperkirakan, ini mengganti temuan dari ulasan sebelumnya," kata Dr Kaustubh Limaye, ahli saraf dan penulis utama penelitian ini.

Dr Limaye menemukan bahwa hanya delapan persen ibu hamil yang meninggal di rumah sakit karena jenis stroke ini dibandingkan perempuan yang tidak hamil yaitu sebanyak 17.

"Kami perlu meningkatkan kesadaran di komunitas medis tentang kecenderungan meningkatnya perdarahan subarachnoid spontan pada kehamilan karena perawatan pasien ini terus menjadi teka-teki medis," kata Dr Limaye.

Sebuah studi di tahun 2011 yang diterbitkan Stroke: Journal of the American Heart Association menemukan bahwa antara tahun 1994 sampai 2007, terjadi peningkatan stroke pada perempuan sebesar 47 persen selama kehamilan dan peningkatan 83 persen setelah melahirkan.

Para peniliti tersebut mengatakan bahwa tekanan darah tinggi yang dialami ibu hamil meningkatkan enam kali lipat risiko stroke. Selain tekanan darah tinggi, faktor lain yang memicu stroke saat hamil adalah obesitas, diabetes dan gangguan pembekuan darah.

Mama perlu mewaspadai gangguan kesehatan seperti ini, terutama saat kehamilan trimester kedua. Sebab pada usia kandungan minggu ke 14-31, rentan terjadi komplikasi kesehatan.

Baca juga: Stop! Ini 5 Dampak Buruk Mengonsumsi Telur Gulung Bagi Ibu Hamil Muda

Topic:

The Latest