Sayangnya, penelitian tentang obat flu dan batuk pada kehamilan masih terbatas. Secara umum, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui kemanjuran dan keamanan obat saat hamil.
Mengutip dari laman The Bump, penelitian telah berulang kali menunjukkan bahwa obat-obatan yang dijual bebas tidak banyak membantu meredakan batuk. Namun, jika Mama ingin mencoba obat batuk yang dijual bebas, ada beberapa obat batuk tertentu yang umumnya dianggap aman untuk kehamilan, antara lain:
- Dekstrometorfan. Obat penekan batuk ini dianggap aman selama kehamilan.
- Duaifenesin. Bahan aktif ini bersifat ekspektoran (artinya mengencerkan lendir) dan umumnya direkomendasikan setelah trimester pertama.
- Pseudoefedrin. Dekongestan ini umumnya direkomendasikan hanya untuk ibu hamil setelah trimester pertama dan harus dihindari pada ibu yang memiliki tekanan darah tinggi.
Sirup obat batuk yang mengandung alkohol atau kadar gula tinggi harus dihindari. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat atau suplemen baru apa pun selama kehamilan.
Secara umum, ibu hamil juga sebaiknya menghindari penggunaan obat batuk dalam jangka panjang. Jika gejalanya berlangsung lebih dari beberapa minggu, hubungi dokter untuk memeriksa kondisi Mama, ya.