Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik
Freepik

Intinya sih...

  • SLS adalah bahan kimia yang berfungsi sebagai foaming agent atau zat pembentuk busa pada produk pembersih tubuh dan rumah tangga.

  • Secara umum, SLS tidak berbahaya bagi ibu hamil dalam kadar aman, namun dapat menyebabkan iritasi kulit dan masalah kesehatan lainnya jika digunakan terlalu sering atau dalam kadar tinggi.

  • Ada banyak bahan pengganti SLS yang lebih lembut dan aman untuk ibu hamil, seperti Sodium Lauroyl Sarcosinate, asam glikolat, minyak alami, dan ekstrak aloe vera.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Selama masa kehamilan, tubuh mama mengalami banyak perubahan, termasuk pada kulit. Kondisi ini membuat kulit lebih sensitif, kering, atau mudah iritasi dibanding biasanya. Karena itu, penting bagi Mama untuk memperhatikan kandungan produk perawatan tubuh yang digunakan setiap hari.

Salah satu bahan yang sering jadi perhatian adalah Sodium Lauryl Sulfate (SLS). Banyak produk seperti sabun mandi, sampo, dan pasta gigi mengandung bahan ini karena kemampuannya menghasilkan busa dan membersihkan dengan efektif. 

Apakah SLS berbahaya untuk ibu hamil? Popmama.com sudah merangkum penjelasannya. Yuk, simak ulasannya!

Apa itu SLS?

Pexels/Cup of Couple

Sodium Lauryl Sulfate (SLS) adalah bahan kimia yang berfungsi sebagai foaming agent atau zat pembentuk busa. SLS bekerja dengan cara mengangkat minyak, kotoran, dan sisa-sisa debu dari permukaan kulit. Karena itu, bahan ini banyak ditemukan dalam berbagai produk pembersih, mulai dari sabun mandi, sampo, hingga pembersih wajah.

Namun, SLS bukan hanya digunakan pada produk perawatan tubuh. Dalam kadar tinggi, bahan ini juga bisa ditemukan di deterjen atau sabun pencuci piring. Sifatnya yang kuat membuat SLS efektif mengangkat kotoran, tetapi sekaligus berpotensi membuat kulit kehilangan kelembapan alaminya jika digunakan terlalu sering atau dalam konsentrasi tinggi.

Apakah SLS Berbahaya untuk Ibu Hamil?

Freepik/yanalya

Secara umum, SLS tidak tergolong bahan yang berbahaya bagi ibu hamil bila digunakan dalam kadar aman. Tidak ada bukti bahwa SLS menyebabkan gangguan pada kehamilan, seperti cacat janin atau gangguan perkembangan. Artinya, penggunaan SLS dalam batas wajar masih dianggap aman.

Namun, selama kehamilan, kondisi kulit mama cenderung lebih sensitif karena perubahan hormon. Akibatnya, bahan yang sebelumnya tidak menimbulkan masalah bisa saja menyebabkan rasa perih, gatal, atau iritasi ringan. Hal ini bukan karena SLS “berbahaya”, melainkan karena kulit mama sedang lebih mudah bereaksi terhadap bahan kimia.

Jadi, bila Mama merasa kulit lebih kering atau gatal setelah memakai sabun atau sampo berbusa banyak, bisa jadi kandungan SLS di dalamnya terlalu tinggi. Sebagai langkah pencegahan, Mama dapat beralih ke produk yang berlabel “SLS-free” atau mengandung bahan pembersih yang lebih lembut agar kulit tetap nyaman selama masa kehamilan.

Risiko Penggunaan SLS bagi Ibu Hamil

Freepik

Meski tidak bersifat toksik atau berbahaya bagi janin, SLS tetap dapat menimbulkan efek negatif bagi kulit dan kesehatan tubuh mama bila digunakan dalam kadar tinggi atau terlalu sering. Karena sifatnya yang keras, SLS dapat mengikis lapisan pelindung alami kulit. Berikut beberapa risiko yang perlu Mama waspadai:

  1. Iritasi kulit
    SLS dapat menyebabkan kulit menjadi kering, gatal, atau mengelupas. Ini karena sifatnya yang mengangkat minyak alami kulit terlalu banyak, sehingga kulit kehilangan kelembapannya.

  2. Memicu dermatitis
    Pada sebagian Mama dengan kulit sensitif, penggunaan produk dengan kadar SLS tinggi bisa menyebabkan peradangan kulit atau dermatitis kontak, ditandai dengan kemerahan dan rasa panas.

  3. Mengiritasi mata
    Bila terkena area mata, SLS bisa menimbulkan rasa perih atau terbakar. Reaksi ini umum terjadi karena bahan ini bersifat surfaktan kuat.

  4. Mengganggu keseimbangan kulit
    SLS yang tidak terbilas sempurna dapat mengendap di kulit, mengganggu keseimbangan minyak dan protein alami tubuh. Dalam jangka panjang, ini bisa memperburuk kondisi kulit kering atau sensitif.

  5. Berisiko memengaruhi metabolisme tubuh (dalam kadar sangat tinggi)
    Paparan berlebihan terhadap SLS dapat mengganggu sistem endokrin dan metabolisme tubuh. Meskipun jarang terjadi, kondisi ini bisa berisiko bila Mama menggunakan produk SLS setiap hari tanpa dibilas bersih.

Untuk menghindari risiko-risiko tersebut, Mama sebaiknya memilih produk pembersih dengan kadar SLS rendah atau beralih ke produk SLS-free agar kulit tetap sehat dan nyaman selama kehamilan.

Bahan Alternatif yang Aman untuk Ibu Hamil

Freepik

Kabar baiknya, kini banyak bahan pengganti SLS yang lebih lembut dan aman untuk ibu hamil. Bahan-bahan ini tetap bisa membersihkan dengan baik tanpa menyebabkan iritasi. Berikut beberapa alternatif yang bisa Mama pertimbangkan:

  1. Sodium Lauroyl Sarcosinate

  2. Asam glikolat dan asam laktat (AHA)

  3. Minyak alami seperti kelapa, zaitun, atau bunga matahari

  4. Ekstrak aloe vera (lidah buaya)

Sebelum membeli, pastikan Mama selalu membaca label kemasan produk. Pilih sabun, sampo, atau pembersih wajah dengan keterangan “SLS-free,” “paraben-free,” atau “gentle formula” agar kulit tetap sehat tanpa risiko bahan keras.

Dengan begitu, Mama bisa tetap merasa bersih dan segar setiap hari tanpa khawatir akan efek samping bahan kimia yang keras. Ingat, Ma, kuncinya bukan banyaknya busa, tapi seberapa aman produk tersebut untuk Mama dan si Kecil di dalam kandungan.

Editorial Team