Wamra`atuhu qa`imatun fa dahikat fa basysyarnaha bi`is-haqa wa miw wara`i is-haqa ya'qub. Qalat ya wailata a alidu wa ana 'ajuzuw wa haza ba'li syaikha, inna haza lasyai`un 'ajib. Qalu a ta'jabina min amrillahi rahmatullahi wa barakatuhu 'alaikum ahlal-bait, innahu hamidum majid.
Artinya: "Dan istrinya berdiri lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya kabar gembira tentang (kelahiran) Ishak dan setelah Ishak (akan lahir) Yakub. Istrinya berkata: "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh." Para malaikat kemudian berkata: "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah."
Ayat di atas menceritakan tentang Nabi Ibrahim yang kedatangan malaikat utusan Allah SWT, yang datang untuk memberi kabar gembira kepada Nabi Ibrahim bahwa ia akan mendapat seorang putra yang bernama Ishaq.
Mengetahui kabar bahagia tersebut, sang istri, Sarah, sangat terkejut sekaligus bahagia. Pasalnya, usia Sarah saat itu sudah cukup tua, begitu juga dengan suaminya. Namun, kuasa Allah SWT tiada bandingnya dan selalu memberi rahmat kepada hamba-Nya yang beriman.
Ini mengajarkan setiap pasangan yang sedang berusaha untuk mendapatkan momongan untuk senantiasa berikhtiar dan memanjatkan doa guna mencapai keberhasilan.