Pada Februari 2022, Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC) merilis laporan yang berfokus pada dampak iklim, adaptasi, dan kerentanan. Ini termasuk risiko yang dihadapi dan akan dihadapi oleh ibu hamil akibat krisis iklim.
Menurut laporan tersebut, bukti menunjukkan bahwa panas dikaitkan dengan tingkat kelahiran prematur yang lebih tinggi, berat badan lahir rendah, lahir mati, dan stres neonatal. Sementara peristiwa cuaca ekstrem lainnya telah dikaitkan dengan berkurangnya akses ke perawatan prenatal.
"Penelitiannya cukup jelas: bencana iklim seperti angin topan dan kebakaran hutan menimbulkan ancaman bagi ibu hamil dan janin," kata Kenosha Gleaton, M.D., OB-GYN di Natalist.
Misalnya, asap dikaitkan dengan komplikasi kehamilan, termasuk kelahiran prematur, dan siklon tropis dikaitkan dengan kelahiran prematur.
"Bencana juga dapat berdampak pada kesehatan mental dan emosional calon Mama," tambah Dr. Gleaton.
Sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan di National Library of Medicine menunjukkan ibu hamil yang pernah mengalami kebakaran hutan rentan mengalami gejala seperti gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Ibu hamil juga lebih rentan mengalami heat exhaustion atau heat stroke. Ini disebabkan karena tubuh ibu hamil harus bekerja lebih keras untuk mendinginkan dirinya.
"Panas yang ekstrem dapat menyebabkan suhu tubuh internal mama meningkat. Ini kemudian meningkatkan risiko cacat lahir dan masalah reproduksi lainnya," kata Dr. Gleaton.
Dan bagaimana dengan kesuburan? Masih belum banyak penelitian tentang bagaimana perubahan iklim dan panas dapat berdampak pada kesuburan. Namun para ahli terus memperhatikan perubahannya.
"Studi demografi menunjukkan bahwa cuaca panas menyebabkan penurunan angka kelahiran yang signifikan 8 hingga 10 bulan kemudian, namun pemicu asosiasi ini tidak jelas," kata Audrey Gaskins, Sc.D., asisten profesor epidemiologi di Rollins School of Public Emory University.
Meskipun belum diketahui apakah atau bagaimana kenaikan suhu dapat memengaruhi fungsi ovarium, mencari tahu hubungannya dapat berdampak penting bagi kesehatan dan kesuburan.
"Setiap hubungan antara suhu lingkungan dan kesuburan perempuan juga akan memiliki implikasi penting untuk ukuran dan struktur populasi di masa depan. Ini menjadi masukan penting untuk model yang memperkirakan beban kesehatan yang terkait dengan perubahan iklim," kata Dr. Gaskins.
Lalu apa yang harus dilakukan oleh calon Mama? Alih-alih terlalu khawatir akibat perubahan iklim, Mama dapat melakukan beberapa hal berikut ini: