Mama mungkin khawatir jika si Kecil di dalam perut tercekik oleh tali pusarnya sendiri.
Tali pusar yang normal dan sehat dilindungi oleh pelapis khusus agar tidak kusut meski terlilit pada lehernya. Pelapis tersebut adalah zat lunak dan licin atau yang biasa dikenal sebagai Wharton's Jelly yang terdapat pada tali pusar.
Jelly ini melindungi pembuluh darah di dalam tali pusar. Bahkan jika tali pusar terlilit hingga membentuk simpul, zat seperti jeli ini biasanya mampu mengurai lilitan tersebut.
Faktanya, cukup normal bagi tali pusar untuk kusut atau mengikat tubuh janin di setiap usia kehamilan.
Namun yang mengerikan, terkadang tali pusar dapat membungkus leher janin selama kehamilan ataupun pada proses kelahiran. Simpul atau ikatan inilah yang dikenal sebagai tali nuchal.
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan dalam BMC Pregnancy Childbirth, tali nuchal terjadi ketika tali pusar melilit leher janin hingga 360 derajat.
Menurut para ahli medis, tali nuchal memang cukup umum terjadi pada satu dari tiga kelahiran. Jika tidak ada komplikasi serius yang terkait dengan tali pusar, maka bayi akan terlahir dengan sehat. Namun jika terjadi komplikasi pada tali nuchal, maka dokter perlu melakukan tindakan lanjutan.
Dr. Keven juga menambahkan, yang terpenting adalah tali pusar tersebut tidak menyebabkan janin kesulitan bernapas. Untuk mengetahuinya, pemeriksaan USG perlu dilakukan. Itulah mengapa Mama perlu mengamati pola gerakan janin. Sehingga jika gerakannya berkurang atau tiba-tiba tidak bergerak, Mama dapat segera memeriksakan diri ke dokter.
Nah, jadi apakah janin cegukan artinya si Kecil terlilit tali pusar? Tidak, ya, Ma. Untuk mengetahui apakah si Kecil terlilit tali pusar atau tidak, pemeriksaan USG perlu dilakukan.
Apakah Mama pernah merasakan janin cegukan?