Alih-alih menggunakan alat bantu stimulus yang masih belum tau kebenarannya, ibu hamil ada baiknya memberikan stimulus lewat cara sederhana dengan mengajak janin berkomunikasi.
"Stimulasi yang diberikan orangtua sejak dalam kandungan mampu membentuk kecerdasan anak. Stimulasi sederhana yang bisa dilakukan itu komunikasi antara ibu dan bayinya. Ucapkan doa dan afirmasi baik, itu bagus sekali," kata dr. Better Versi Paniroi, Sp. O.G, Subsp. K.Fm, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Kedokteran Fetomaternal RS Pondok Indah - Puri Indah saat acara Small Group Media Discussion RS Pondok Indah Group 'Membentuk Anak Cerdas Sejak dalam Kandungan' di kawasan Menteng, Selasa (27/8/2024).
Saat kehamilan mencapai 27 minggu, bayi dalam kandungan sudah mulai bisa merespons rangsangan dari luar, termasuk suara musik klasik dan obrolan dari orangtuanya.
Mengajak bayi berkomunikasi dengan cara berbicara atau mendengarkan musik adalah stimulasi yang sederhana namun sangat bermanfaat.
Meski komunikasi tampak hanya berlangsung satu arah, sebenarnya bayi juga merespons melalui gerakan seperti tendangan dari dalam perut.
Tendangan ini adalah bentuk komunikasi bayi, menunjukkan bahwa ia merasakan dan merespons rangsangan yang diberikan.
"Kalau sudah 27 minggu coba didengarkan musik klasik, diajak ngobrol. Paling mudah itu memang ajak komunikasi bayinya. Tapi gimana dok kalau komunikasinya cuma satu arah? Bayi yang menendang dari dalam perut itu juga sebagai bentuk komunikasi, lho. Jadi, bayi tidak diam saja, dia itu pintar," katanya.
Demikian penjelasan jawaban terkait benarkah menggunakan alat bantu stimulasi membuat janin lebih cerdas? Dibanding menggunakan alat yang jelas memakan biaya, nyatanya ada cara sederhana yang bisa dilakukan Mama dan Papa di rumah, ya.