Berdasarkan kondisi yang terjadi pada plasenta dan serviks, serta risiko yang disebabkan dari ibu hamil yang mengalami plasenta previa, berhubungan seks saat mengalami plasenta previa selama kehamilan akan sangat berisiko.
"Risiko paling berbahaya dari plasenta previa adalah perdarahan vagina yang berat dan berkepanjangan yang dapat membahayakan nyawa ibu dan bayi sehingga persalinan harus dilakukan secara prematur," ujar dr. Abdur-Rahman.
dr Abdur juga kemudian menambahkan bahwa tidak ada yang boleh ditempatkan di vagina saat mengalami plasenta previa. Hal itu ditujukan untuk menghindari risiko bahaya yang disebabkan plasenta previa. Oleh karena itu, berhubungan seks bagi ibu hamil yang mengalami plasenta previa tidak diperkenankan karena bahaya yang dapat terjadi tidak hanya menimpa ibu hamil, tetapi juga janin.
Selain itu, berdasarkan penjelasan tambahan mengenai tidak bolehnya ditempatkan apapun di vagina jika mengalami plasenta previa, masturbasi bagi ibu hamil dengan plasenta previa juga tidak diperbolehkan. Hal tersebut disebabkan orgasme dapat memicu kontraksi pada rahim yang menyebabkan serviks membesar. Pada akhirnya, ibu hamil dapat mengalami perdarahan.