Seperti disebutkan sebelumnya, kematangan dan kebersihan bahan utama menjadi hal penting yang perlu diprioritaskan saat mengolah kerang. Dilansir National Health Services UK (NHS), sebenarnya aman saja untuk makan kerang selama hamil asalkan sudah matang.
Bakteri atau virus apa pun yang terdapat dalam kerang mentah biasanya akan mati jika dimasak dengan benar dan matang. Namun, jika kerang sebelumnya mengandung racun, biasanya racun ini tidak bisa sepenuhnya hilang dengan proses masak yang matang sekalipun.
Jika Mama ingin mengonsumsi kerang langsung dari tangkapan dari laut lepas, penting untuk memeriksa dan mencari informasi tentang jenis kerang pada warga otoritas setempat.
Mama juga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengonsumsi kerang, terutama jika Mama memiliki riwayat masalah kesehatan misalnya dengan alergi.
Mengapa penting untuk memerhatikan tingkat kematangan dan jenis kerang yang dikonsumsi? Selama kehamilan, sistem kekebalan tubuh perempuan akan melemah. Ini membuat janin menjadi berisiko lebih tinggi terinfeksi penyakit bawaan dari makanan yang kurang baik.
Termasuk di antaranya dari bakteri Listeria dan Toxoplasma gondii, dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, masalah kesehatan serius pada janin atau bahkan kematian.
Jadi, hindari mengonsumsi makanan laut mentah, seperti sushi dan sashimi. Serta jenis-jenis kerang yang dalam kondisi mentah atau setengah matang. Masak makanan laut hingga mencapai suhu internal sekitar 60 derajat Celcius.
Jika Mama tidak memiliki termometer makanan, Mama dapat menilai apakah makanan laut telah dimasak cukup lama dari penampilan dan rasanya. Makanan laut seperti kerang, remis, dan tiram harus dimasak sampai cangkangnya terbuka dan buang kerang yang cangkangnya tidak terbuka.
Demikian informasi tentang bolehkah ibu hamil makan kerang? Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika merasakan ada efek alergi yang muncul setelah memakannya ya, Ma!