Pexels/PolinaTankilevitch
Susu kacang almond aman dikonsumsi untuk ibu hamil. Susu ini dapat menjadi alternatif bila Mama memiliki alergi terhadap susu sapi atau laktosa.
Susu dengan berbahan dasar kacang ini dapat menyehatkan bila Mama tidak menambahkan gula atau pemanis buatan.
Melansir dari healthierU, berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa Mama dapatkan bila rutin mengonsumsi susu ini:
1. Sumber kalsium
Susu kacang almond kaya akan kalsium yang bermanfaat untuk ibu hamil dan kandungannya. Sewaktu hamil, bayi yang ada di kandungan mama membutuhkan kalsium untuk menguatkan dan mengembangkan tulang, gigi, serta kesehatan si Kecil secara keseluruhan.
Jika Mama tidak mengonsumsi cukup kalsium, tubuh mama akan mulai menguras persediaan kalsium yang ada untuk memberikan asupan kalsium kepada bayi. Hal ini dapat membuat Mama berisiko tinggi terkena osteoporosis.
Ibu hamil perlu mengonsumsi setidaknya 1.000 mg kalsium per hari, atau 1.300 mg jika ibu yang hamil di bawah usia 18 tahun. Mengonsumsi susu kacang almond dapat menjadi opsi yang bagus untuk dipilih, karena kacang almond mengandung banyak kalsium didalamnya.
2. Kaya akan vitamin dan mineral
Susu almond kaya akan vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi pertumbuhan bayi Mama. vitamin dan mineral tersebut antara lain:
- Kalsium — bermanfaat untuk membantu merangsang pertumbuhan tulang janin dan gigi.
- Vitamin A — berperan penting bagi perkembangan organ janin dan tulang.
- Vitamin B12 — berperan penting untuk pembentukan sel darah merah dan sistem saraf yang berfungsi dalam janin.
- Vitamin D — membantu mendukung kesehatan tulang janin, pembelahan sel yang sehat, dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Hal ini juga dapat mengurangi risiko Mama terkena preeklampsia saat kehamilan.
3. Menurunkan tekanan darah
Tidak seperti kebanyakan produk susu, susu kacang almond mengandung lemak jenuh yang rendah.
Hal ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol Mama dan mengurangi risiko tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi selama kehamilan dapat menimbulkan banyak risiko seperti:
- Risiko terkena preeklampsia,
- Kelahiran prematur,
- Abruptio placenta atau solusio plasenta,
- Perkembangan penyakit kardiovaskular di masa depan.