Jadi, apa saja manfaat jangka panjang berbicara dengan bayi di dalam kandungan? Manfaat tersebut berkaitan dengan perkembangan emosional dan kognitif bayi. Berikut ini, para ahli menguraikannya.
Membantu memperkuat ikatan keluarga
Salah satu manfaat paling menonjol dari berbicara dengan bayi di dalam kandungan adalah membantu membangun hubungan keluarga—terutama dengan pasangan dan saudara kandung yang lebih tua.
Mungkin sulit untuk merasa terhubung dengan bayi jika Mama bukan orang yang sedang hamil, jadi meluangkan waktu setiap hari untuk berbicara atau bernyanyi untuk bayi dapat membantu mempererat ikatan sebelum kelahiran.
Faktanya, meminta anggota keluarga yang berbeda untuk berbicara dengan bayi selama kehamilan adalah cara yang bagus untuk membiasakan bayi dengan semua orang yang akan segera mereka temui.
Membuat bayi merasa aman dan terlindungi
Berbicara dengan bayi membantu membiasakan mereka dengan suara semua orang. Dan ini dapat menenangkan mereka setelah kelahiran. Si Kecil akan mengenali suara Mama setelah lahir, yang mengurangi stres dan membuat mereka merasa aman.
Meskipun banyak hal telah berubah, Mama masih ada di sana, dan bayi mengenali suara Mama. Faktanya, jangan heran jika Mama melihat bayi menoleh untuk mencari Mama saat mendengar suara Mama. Menurut American Academy of Pediatrics, tonggak perkembangan ini biasanya terjadi antara usia 1 dan 3 bulan.
Memulai perkembangan bahasa bayi
Berbicara dengan bayi di dalam kandungan membantu membiasakan mereka dengan berbagai suara, serta berbagai suara. Bayi akan meniru suara bahasa ibu mereka dalam tangisan mereka setelah mereka lahir (yaitu berakhir dengan nada yang lebih tinggi atau lebih rendah) karena, sebagai manusia, kita cenderung tertarik pada hal-hal yang familiar.
Faktanya, sebuah studi tahun 2013 dari University of Washington menemukan bahwa bayi benar-benar mempelajari bunyi ujaran tertentu di dalam kandungan. Ini sangat bagus untuk keluarga multibahasa, karena berbicara dengan bayi dalam berbagai bahasa selama kehamilan akan membantu membiasakan mereka dengan masing-masing bahasa, kata para ahli.
Membangun keterampilan komunikasi sejak dini
Komunikasi adalah tentang mendengarkan dan menjawab—dan ini adalah keterampilan yang dipelajari bayi di dalam rahim. Seperti yang disebutkan, penelitian telah menemukan bahwa bayi di dalam rahim merespons rangsangan eksternal selama paruh kedua kehamilan.
Si Kecil mungkin menghentikan perilaku mereka untuk fokus pada suara dan bunyi yang mereka dengar. Ditambah lagi, mereka mungkin mengenali suara yang familiar dengan gerakan atau tendangan. Para ahli mengatakan penting untuk bereaksi terhadap tendangan bayi untuk membantu mempererat ikatan Mama. Mama dapat melakukannya dengan berbicara kepada si Kecil dan memberi tahu mereka bahwa Mama senang bertemu mereka, menyanyikan lagu untuk mereka atau mengusap perut Mama dengan lembut di tempat Mama merasakan gerakan bayi.
Ada banyak manfaat yang terbukti ketika berbicara dengan bayi di dalam rahim—terutama mengingat seberapa dini bayi mulai mendengar Mama. Hal ini tidak hanya memperkuat perkembangan kognitif mereka, tetapi juga membantu membangun fondasi yang kuat untuk keluarga yang sedang tumbuh.
Siapa pun dapat menjalin ikatan dengan bayi melalui komunikasi yang berkelanjutan dan positif, yang hanya dapat menghasilkan manfaat positif bagi semua orang. Namun jangan terlalu memaksakannya, janin hanya senang mendengar suara Mama dan orang-orang terdekatnya.
Itu bagaimana cara papa mengajak bayi ngobrol di dalam kandungan. Selain bonding dengan si Kecil, Papa ngobrol dengan bayi di dalam kandungan pun dapat mempererat ikatan dengan ibu hamil, lho.