Unsplash/Anastasiia Chepinska
Sembelit adalah gejala umum yang bisa dialami perempuan selama kehamilan dan lebih sering terjadi di trimester kedua.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mendefinisikan sembelit sebagai kondisi di mana buang air besar kurang dari tiga kali seminggu dengan kata lain Mama kesulitan untuk buang air besar.
Perubahan hormon selama kehamilan juga dapat mempengaruhi pencernaan selain memperlambat gerakan usus. Gerakan usus akan menjadi sulit dan menyebabkan perut membengkak.
Selain itu, kadar zat besi yang tinggi dapat menyebabkan sembelit pada ibu hamil. Tingginya kadar zat besi biasanya diakibatkan karena ibu hamil sedang mengonsumsi vitamin prenatal.
Mengubah pola makan adalah cara paling praktis untuk mengatasi sembelit selama kehamilan. Ini juga merupakan cara paling aman. Asupan serat alami dapat mengimbangi masalah sembelit. Pusat Medis UCSF merekomendasikan Mama untuk mengonsumsi antara 20 dan 35 gram serat per hari.
Sumber makanan nabati kaya akan serat, jadi pastikan untuk makan banyak sayuran segar, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Terapkan juga hal ini ya, Ma untuk mengurangi sembelit misalnya :
- Hindari menahan buang air besar,
- minum banyak air, hindari minuman manis karena dapat memperburuk sembelit,
- berolahraga secara teratur untuk mendorong gerakan di usus.
Sebagai upaya terakhir, lakukan pemeriksaan dan dokter mungkin akan merekomendasikan Mama pencahar atau suplemen serat untuk melunakkan dan memudahkan buang air besar.
Disarankan untuk tidak asal mengonsumsi obat pencahar tanpa saran dokter karena bisa menyebabkan efek samping seperti diare.