Jika Mama memang bertekad untuk membuat tato meski sedang hamil, ada beberapa poin penting yang harus Mama pertimbangkan sebelum benar-benar melakukannya.
Hal pertama dan juga paling penting yang harus Mama pertimbangkan adalah mencari tahu apakah studio tato yang Mama pilih adalah studio yang bersih dan tentu saja berlisensi dan terpercaya.
Ada juga beberapa hal lain yang harus dipertimbangkan nih, Ma. Beberapa hal tersebut di antaranya ada:
- Rasa sakit saat ditato. Mama sudah pasti tahu bahwa jarum yang digunakan untuk menato bisa menyebabkan rasa sakit pada kulit, terutama di bagian sensitif seperti siku tangan bagian dalam. Kehamilan bisa memperparah rasa sakit yang akan diterima saat menato di bagian sensitif tersebut.
- Menghapus tato juga tidak kalah menyakitkan. Selain susah karena menggunakan laser, menghapus tato dikatakan lebih menyakitkan daripada saat membuatnya, Ma. Sangat tidak disarankan untuk menghapus tato saat sedang hamil maupun menyusui.
- Perubahan bentuk tato. Saat hamil, tubuh akan mengalami perubahan bentuk terutama pada kulit. Meski tato terlihat simetris saat hamil, setelah melahirkan bisa saja tato terlihat berubah dan tidak bagus lagi.
- Stretchmark bisa tumbuh di antara tato yang baru dibuat. Kehamilan juga bisa menimbulkan stretchmark baru di kulit, terutama bagian bawah lengan dan juga perut. Nah stretchmark ini nantinya bisa merusak penampilan dari tato yang baru saja dibuat lho, Ma.
Tentu saja hal-hal yang disebutkan di atas bisa saja tidak terjadi pada Mama jika Mama memperhatikan kebersihan dan juga tinta yang digunakan oleh studio tempat Mama membuat tato.
Namun, ada baiknya agar Mama tetap menunggu sampai waktu yang diperbolehkan oleh dokter agar tidak membahayakan mama dan janin.
Demikian rangkuman mengenai bahaya membuat tato saat hamil. Semoga informasi ini membantu, Ma!