Instagram.com/gibranrakabumingraka_
Belajar dari pengalaman pada kehamilan anak pertama, Mama diharapkan dapat merawat kehamilan kedua ini dengan lebih baik lagi.
Ada sejumlah hal yang perlu ibu hamil perhatikan dan lakukan selama masa kehamilan yang kedua ini, berikut diantaranya:
Baik pada kehamilan pertama maupun kehamilan kedua, menemukan dokter kandungan atau bidan yang terpercaya, berpengalaman dan dapat memahami kondisi Mama adalah hal yang paling penting.
Jika Mama merasa dokter kandungan atau bidan yang menangani kehamilan yang pertama adalah yang terbaik, maka Mama bisa meneruskan membicarakan kehamilan yang kedua ini dengannya.
Namun, jika Mama merasa tidak cocok dengan dokter kandungan terdahulu, maka carilah dokter lain yang terbaik untuk mendampingi Mama di masa kehamilan kedua ini.
Mama dapat meminta rekomendasi dokter yang baik dengan bertanya kepada teman, dokter, keluarga, perawat, maupun dokter anak.
- Lebih rajin berlatih senam kegel
Kebanyakan ibu hamil mengalami otot panggul bawah yang melonggar dan menurun kekuatannya. Apalagi jika perut sudah semakin besar seiring bertambahnya usia kehamilan.
Melemahnya otot panggul bisa menyebabkan sakit pada perut bagian bawah dan mudah mengeluarkan air seni saat batuk, tertawa, atau bersin.
Nah, jika pada kehamilan pertama, Mama sering malas-malasan berlatih senam kegel, cobalah untuk lebih rutin melakukan senam kegel di kehamilan yang kedua ini.
Dengan rajin melakukan senam kegel, Mama bisa menguatkan otot panggul bawah, sehingga masalah kehamilan tersebut pun bisa diatasi. Senam kegel juga bermanfaat memperlancar proses persalinan, lho.
Kehamilan menyebabkan berat badan ibu hamil meningkat. Banyak ibu hamil yang sulit mengembalikan berat badan menjadi ideal setelah melahirkan anak yang pertama.
Oleh karena itu, untuk mencegah Mama mengalami obesitas, sebaiknya pada kehamilan yang kedua ini, Mama membatasi porsi makanan yang dikonsumsi.
Perbanyaklah konsumsi makanan yang sehat dan imbangi dengan rutin berolahraga agar berat badan Mama tetap terjaga.
- Jangan lupakan anak pertama
Kehamilan kedua sebaiknya jangan sampai membuat calon kakak jadi terabaikan. Tetap luangkan waktu untuk merawat dan bermain bersama anak pertama sebelum bayi yang kedua lahir.
Namun, jika ibu sudah memasukki masa kehamilan trimester ketiga dan merasa kelelahan mengurus anak pertama, mintalah bantuan suami atau asisten rumah tangga untuk menjaga si Kecil.
Selain itu, Mama juga perlu menyiapkan anak pertama untuk menyambut kehadiran sang Bayi agar ia bisa menjalankan perannya sebagai kakak nantinya.
Cara bijak yang bisa Mama lakukan adalah dengan pelan-pelan memberitahukan kehadiran adik bayi di dalam perut Mama, ajak si Kakak juga untuk menemani Mama melakukan pemeriksaan kehamilan, dan libatkan ia untuk memilih barang-barang perlengkapan untuk kelahiran si Bayi.
- Tentukan jenis persalinan
Ada sebagian Mama yang ingin menyamakan jenis persalinan untuk anak yang kedua ini dengan dengan jenis persalinan saat melahirkan anak pertama.
Ada juga Mama yang melahirkan anak pertama dengan cara normal, namun kondisinya tidak memungkinkan untuk melahirkan anak yang kedua ini secara normal juga.
Jadi, pikirkan dengan matang jenis persalinan yang diinginkan untuk anak yang kedua ini dan bicarakan kepada dokter kandungan apakah kondisi Mama dapat mendukung jenis persalinan yang diinginkan tersebut.
- Bersiaplah untuk jadwal persalinan lebih awal
Proses persalinan anak kedua biasanya lebih mudah dan lebih cepat dibandingkan anak pertama, jadi Mama sebaiknya tidak terlalu cemas atau gugup.
Karena Mama sudah pernah melahirkan sebelumnya, tubuh Mama pun tahu apa yang harus dilakukan, sehingga persalinan anak kedua dapat terjadi lebih awal.
Jadi, Mama perlu mempersiapkan diri dengan membuat janji dengan dokter beberapa hari lebih awal dari hari persalinan untuk menghindari Mama melahirkan mendadak di tempat yang tidak terduga.
Nah, itulah kelima informasi penting terkait kehamilan kedua Selvi, istri putra pertama Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Semoga Mama dan si Bayi sehat selalu sampai persalinan berlangsung, ya!