Selama sembilan bulan dalam kandungan, bayi mama mengalami begitu banyak sekali tumbuh-kembang yang menakjubkan. Tak terkecuali organ pendengarannya. Bukan hanya terbentuk, faktanya organ pendengaran bayi sudah bisa berfungsi dengan baik, bahkan sebelum ia dilahirkan ke dunia ini.
Penasaran, sejak kapan sih bayi dapat mendengar di dalam kandungan? Kali ini Popmama.com akan mengulik serba-serbinya, dilansir dari Firstcry:
'Rumah' pertama yang ditempati oleh bayi di dalam kandungan adalah cairan di rahim atau air ketuban. Awal mulanya adalah organ-organ tubuhnya yang mulai bertumbuh, termasuk organ pendengaran. Saat indra pendengaran mereka berkembang, itulah saat di mana mereka mulai bisa mendengar suara.
Mirip dengan cara kita mendengarkan suara ketika di laut, bayi mendengar segala sesuatu melalui cairan rahim. Suara yang paling jelas terdengar olehnya dan menenangkannya adalah detak jantung mama. Menakjubkan bukan?
Bayi di dalam kandungan mulai dapat mendengar suara di usia kehamilan sekitar 16 hingga 18 minggu. Ia dapat merespon suara mulai usia kehamilan sekitar 25 minggu.
Di usia kehamilan 4-5 minggu, sel embrio mulai menyusun berbagai bagian indra, seperti mata, telinga, atau pun hidung. Pada usia kehamilan 8-9 minggu bagian di kedua sisi kepala diatur sebagai tempat telinga bertumbuh. Menginjak usia kehamilan 16-18 minggu, telinga mulai berkembang sepenuhnya untuk mendengar suara.
Pada usia kehamilan 23-24 minggu, organ pendengaran bayi berkembang cukup pesat di dalam kandungan sehingga suara pun mulai terdengar jernih. Hingga akhirnya mulai usia 25-26 minggu bayi di dalam kandungan dapat mengenali dan bereaksi terhadap suara.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bayi mendengar suara melalui cairan di dalam rahim. Suara ini terdengar seperti teredam. Meskipun begitu, bayi di dalam kandungan sudah bisa mendengar segala sesuatu yang berfungsi di sekitar mereka setiap hari. Termasuk suara saat Mama sedang makan, suara pencernaan, detak jantung, napas, dan juga suara-suara dari luar rahim. Suara musik, deru kendaraan bermotor, atau pun percakapan.
Ibu hamil disarankan untuk berhati-hati jika bekerja atau menghabiskan banyak waktu di tempat dengan suara yang bising. Beberapa tempat yang biasanya bising adalah area lalu lintas, suara mesin yang konstan, pesawat terbang, musik yang keras, atau pasar.
Meskipun suara-suara itu teredam, dan bayi terlindungi dengan baik di dalam kandungan, suara yang keras dapat menghalangi perkembangan organ pendengaran bayi. Mengenakan penyumbat telinga bisa mengurangi risiko ini. Tetapi satu-satunya cara terbaik untuk melindungi bayi di dalam kandungan dari suara keras yang menyakitkan itu adalah dengan menjauhinya.
Kabar baiknya adalah paparan suara yang keras dalam waktu yang singkat tidak akan menyakiti bayi di dalam kandungan. Jadi Mama bisa menjauh sejenak hanya jika suara keras itu membuat Mama tidak nyaman. Tetapi bagi bayi di dalam kandungan sendiri suara konser musik atau keramaian di lalu lintas yang padat tidak akan berbahaya.
Ini adalah pertanyaan yang banyak membuat penasaran. Faktanya, iya, bayi di dalam kandungan sudah bisa mengenali suara manusia. Ajaibnya lagi, mereka mendengar suara mama dengan jelas. Bagi bayi di dalam kandungan, suara mama terdengar berasal dari dalam, tidak seperti suara orang lain yang hanya terdengar sayup-sayup dari luar.
Sains percaya bahwa inilah salah satu hal yang menciptakan ikatan antara ibu dan anak. Oleh karena itu, para ahli menyarankan untuk selalu mengajak bicara bayi di dalam kandungan sejak dini atau memainkan musik dan menyanyikan lagu untuk mereka.
Mama akan terkejut saat nanti bayi mama mulai merespons suara tertentu dengan beberapa gerakan dan tendangan. Jadi, biarkan bayi mama merasakan semua hal indah yang dibuat oleh manusia dan alam, melalui pengenalan suaranya yang pertama.
Nah, itulah informasi mengenai perkembangan indra pendengaran bayi di dalam kandungan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.