Kekurangan Vitamin B1 Selama Hamil Menyebabkan Penyakit Beri-Beri

Gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kurangnya vitamin B1 diketahui memiliki dua jenis penyakit. Penyakit beri-beri dikategorikan menjadi dua jenis yaitu beri-beri kering dan beri-beri basah. 

Penyakit beri-beri kering umumnya terjadi pada penderita yang terlalu mengosumsi kalori rendah dan jarang berolahraga. Beri-beri kering inilah yang menyebabkan sistem saraf seperti gerakan motorik, sensorik dan refleks terganggu. Jika lebih dikenal, beri-beri kering lebih menyerang gangguan saraf dan otot bagian bawah tubuh.

Sedangkan untuk penyakit beri-beri basah sendiri lebih menyerang jantung dan sistem peredaran darah. Namun, kedua jenis penyakit beri-beri ini memang harus diperhatikan dan tidak dibiarkan bersarang di dalam tubuh terlalu lama. 

Selain membantu tubuh untuk mengubah karbohidrat menjadi energi, vitamin B1 sangat penting dalam perkembangan sistem otak, sistem saraf, otot hingga kesehatan jantung janin. Itulah yang membuat vitamin B1 sangat dibutuhkan demi kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan selama menjalani kehamilan. 

Secara umum sebenarnya gejala penyakit beri-beri karena kekurangan vitamin B1 bisa terlihat. Berikut beberapa tanda atau gejala dari penyakit, seperti:

• Detak jantung meningkat
• Sering merasa kesemutan
• Memiliki gangguan memori
• Kelopak mata terlihat turun
• Terjadi pembengkakan pada kaki
• Kesulitan berjalan atau berbicara
• Gelisah atau merasa kebingungan
• Mengalami mati rasa pada tangan dan kaki
• Saat beraktivitas, cara bernapas menjadi lebih sesak
• Tungkai bagian bawah terasa lumpuh akibat otot tidak berfungsi

Demi kesehatan ibu hamil selama masa kehamilannya, kebutuhan vitamin B1 dibutuhkkan setidaknya 1,4 mmg setiap harinya. Kebutuhan vitamin ini bisa diperoleh dengan mudah dari beberapa asupan makanan seperti:

• Telur
• Buah
• Pasta
• Nasi putih
• Daging sapi
• Sayuran hijau
• Ikat trout dan ikan tuna
• Jenis kacang-kacangan
• Biji-bijian utuh (beras merah, gandum dan oatmeal), produk yang mengandung biji-bijian dari sereal juga bisa membantu dalam mencukupi kebutuhan vitamin B1

Jika ingin mengelola bahan makanan yang mengandung kebutuhan vitamin B1, ada baiknya untuk hindari memproses atau memasaknya terlalu lama. Proses yang terlalu lama ini tanpa disadari akan menurunkan kadar tiamin di dalam makanan.

Usahakan untuk mulai mengurangi konsumsi makanan atau minuman dengan kandungan antitiamin seperti teh, kopi dan kacang pinang. 

Untuk mengetahui kondisi tubuh yang benar-benar akurat bisa dilakukan dengan berbagai pemeriksaan. Ini bisa membantu dalam mempertegas terhadap diagnosis penyakit beri-beri yang terjadi selama masa kehamilan berjalan. 

Pemeriksaan yang umumnya dilakukan, yaitu:

• Pemeriksaan fisik, seperti memeriksa denyut jantung, pembengkakan yang terjadi pada kaki atau tangan, dan kemampuan saat bernapas.
• Tes darah, berguna untuk memeriksa kadar tiamin dalam darah, asam piruvat, kadar laktat, alpha ketoglutarate, dan glikosilat.
• Tes urine, berusaha memeriksa kadar tiamin yang dikeluarkan tubuh.
• Pemindaian pada tubuh, ini bisa dilakukan dengan berbagai tes seperti MRI, CT Scan, EEG hingga ekokardiogram. Pemeriksaan jenis ini berguna agar semakin lebih detail saat melihat kondisi organ-organ tubuh bagian dalam. 
• Pemeriksaan neurologi, dimulai dari memeriksa koordinasi tubuh, kemampuan berjalan, refleks, kondisi mata hingga otak pasien. 

Jika memang terbukti tubuh kekurangan vitamin B1, penanganan yang perlu lakukan harus teratur agar kebutuhan vitamin ini tetap didapatkan. Salah satu bentuk penanganan yang bisa dilakukan yaitu pemberian suplemen tiamin, baik secara oral maupun suntik. 

Selain bisa disebabkan karena keturunan, salah satu faktor lain yang bisa membuat seseorang terkena penyakit beri-beri yaitu terbiasa mengonsumsi air keras atau alkohol. Kandungan di dalam alkohol bisa menyebabkan tubuh akan kesulitan saat menyerap tiamin. 

Seseorang yang sedang menjalani cuci darah, diare yang tidak sembuh, HIV/AIDS, penderita  hipertiroidisme atau kelenjar tiroid terlalu aktif bisa berisiko mengalami penyakit beri-beri. Namun, jika tidak segera ditangani penyakit ini menyebabkan komplikasi yang beriisko seperti: 

• Koma
• Psikosis dengan gangguan delusi atau halusinasi
• Kelainan otak dengan Sindrom Wernicke-Korsakoff
• Gagal jantung kongestif
• Kematian

Jika tidak ditangani secara tepat, penyakit beri-beri bisa mengalami komplikasi dan berakibat lebih fatal karena berpotensi merusak organ tubuh.

Semoga informasi mengenai vitamin B1 dan penyakit beri-beri ini bisa bermanfaat selama masa kehamilan.