Kualitas sel telur yang kurang baik dapat memengaruhi perkembangan embrio dan hasil kehamilan.
Sebut saja, sel telur yang mengandung kelainan genetik atau memiliki kromosom tidak normal dapat menyebabkan beberapa masalah pada embrio serta perkembangan janin.
"Gaya hidup yang tidak baik tentunya akan semakin memperburuk kualitas sel telur, sehingga hamil dengan sel telur yang kualitasnya sudah menurun itu tidak baik. Karena akan menghasilkan produk konsepsi yang hasilnya juga kurang baik," ungkap Dokter Novan.
Oleh karena itu, penting untuk diingat bahwa kualitas sel telur memainkan peran penting dalam keberhasilan pembuahan, implantasi embrio, dan perkembangan janin selama kehamilan.
Meskipun tidak semua kehamilan dengan kualitas telur yang kurang baik berakhir dengan masalah, tetap ada risiko lebih tinggi mengintai berkaitan dengan hasil kehamilan.
Jadi itu dia alasan mengapa hamil di atas usia 35 tahun dianggap berisiko. Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan sekaligus ilmu baru bagi Mama, ya!