Infeksi saluran kemih pada ibu hamil dapat disebabkan oleh beberapa faktor, berikut beberapa penyebabnya:
- Sering menahan buang air kecil
Dikutip dari unggahan akun Instagam milik Dokter Kandungan dr. Keven Tali, ibu hamil yang sering menahan buang air kecil berisiko mengalami infeksi saluran kemih.
- Setelah buang air kecil, organ intim tidak dibersihkan dengan baik
Ibu hamil bisa terkena infeksi saluran kemih apabila setelah buang air kecil organ intimnya tidak dibersihkan dengan baik. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko ISK pada ibu hamil karena dapat memudahkan bakter masuk dan menginfeksi saluran kemih.
Saat hamil, rahim akan semakin membesar. Kondisi rahim yang semakin besar ini dapat menekan dan mengahalngi saluran kemih yang kemudian menyebabkan urin sulit untuk keluar sepenuhnya.
Saat urine dalam kandung kemih tidak keluar seluruhnya, maka bakteri bisa menumpuk dalam saluran kemih dan akhirnya menyebabkan infeksi.
Bagaimana Mencegah Infeksi Saluran Kemih dan Urine Berdarah saat Hamil?
Untuk mencegah infeksi saluran kemih, berikut beberapa cara yang dapat Mama lakukan:
- Hindari menahan buang air kecil
Saat Mama merasa ingin buang air kecil, disarankan untuk segera buang air kecil dan jangan menahan atau menundanya.
Hal ini perlu dilakukan agar bakteri yang tertinggal dan menumpuk dalam kandung kemih dikeluarkan bersama dengan urin sehingga tidak menimbulkan infeksi.
- Menjaga kebersihan saluran kencing
Menjaga kebersihan saluran kencing merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan untuk mencegah ISK.
Setelah buang air kecil, segera bilas area intim dengan bersih dari depan ke belakang agar mencegah tersebarnya bakteri pindah dari anus ke vagina atau uretra. Setelah itu keringkan vagina agar tidak dalam kondisi lembap.
Vagina yang lembab dapat menyebabkan bakteri menjadi mudah untuk berkembang biak, untuk hal itu sangat penting untuk menjaga kelembaban vagina.
Ada baiknya apabila Mama menggunakan celana dalam berbahan katun yang dapat menyerap keringat dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Selain itu, jangan lupa untuk rutin mengganti celana dalam.
- Hindari penggunaan sabun pembersih vagina
Di dalam vagina, terdapat bakteri baik yang dapat melindugi vagina dari pertumbuhan bakteri jahat. Apabila Mama sering menggunakan sabun pembersih vagina, semua bakteri termasuk bakteri baik akan hilang. Untuk menjaga kebersihan vagina, sebernya memakai air saja sudah cukup.
Bila Mama mengalami kencing berdarah, segera hubungi dokter. Tergantung penyebabnya, namun dalam beberapa kasus, kencing berdarah yang tidak ditangani bisa membahayakan janin dan kesehatan ibu hamil.
Jadi Mama sudah mengetahui penjelasan tentang apakah kencing berdarah saat hamil bisa membahayakan janin. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan Mama!