Anemia saat Hamil adalah Kondisi yang Paling Ditakuti Dokter

Anemia saat hamil berisiko menyebabkan perdarahan saat melahirkan

2 Mei 2024

Anemia saat Hamil adalah Kondisi Paling Ditakuti Dokter
Pexels/Mart Production

Anemia merupakan suatu penyakit yang bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil. Kondisi kurangnya sel darah merah ini tak hanya berbahaya bagi ibu hamil, tetapi juga bisa berakibat fatal pada janin dalam kandungan.

dr. Djaja Surya Atmadja atau yang akrab disapa dr. Djaja, seorang ahli forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), juga mengungkapkan bahwa anemia pada ibu hamil merupakan kondisi yang paling ditakuti dokter kandungan. 

Lantas, apa yang menyebabkan penyakit ini berbahaya bagi ibu hamil dan ditakuti oleh dokter kandungan?

Berikut Popmama.com rangkum selengkapnya terkait anemia saat hamil adalah kondisi yang paling ditakuti dokter. Yuk, simak sampai habis, Ma!

1. Dokter kandungan paling takut ibu hamil mengalami anemia

1. Dokter kandungan paling takut ibu hamil mengalami anemia
Freepik/freepik

Selaku dokter yang juga berprofesi sebagai ahli forensik, dr. Djaja mengungkapkan bahwa anemia merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti dokter, terutama dokter kandungan.  

“Dokter itu paling takut sama anemia, terutama dokter kandungan,” ungkap dr. Djaja, dikutip dari akun TikTok @X-Undercover. 

Anemia pada ibu hamil sendiri merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh ibu hamil berkurang banyak dan kadar hemoglobin menjadi sangat rendah dari normalnya. Tak hanya dapat membahayakan ibu hamil, anemia juga bisa memberikan dampak buruk pada janin di dalam kandungan. 

Editors' Pick

2. Anemia menyebabkan janin kekurangan nutrisi

2. Anemia menyebabkan janin kekurangan nutrisi
Freepik/freepik

Perlu diketahui bahwa janin mendapatkan asupan nutrisi untuk tumbuh dari darah beroksigen yang kaya nutrisi dari tubuh ibu hamil yang disalurkan melalui plasenta. Maka dari itu, jika ibu hamil mengalami anemia, maka dapat janin tidak mendapat nutrisi yang cukup untuk pertumbuhannya. 

“Bayinya sendiri kan makan dari ibu, maka (ibu hamil) memerlukan Hb yang banyak untuk ngasih makan bayi. Sirkulasi kan untuk dua orang (ibu hamil dan janin), jadi dia memerlukan darah lebih banyak,” tutur dr. Djaja.

3. Anemia dapat menyebabkan ibu hamil perdarahan saat melahirkan

3. Anemia dapat menyebabkan ibu hamil perdarahan saat melahirkan
Unsplash/Alexander Grey

dr. Djaja juga mengungkapkan bahwa anemia juga bisa menyebabkan ibu mengalami perdarahan saat melahirkan. Situasi ini tentu berbahaya karena perdarahan merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu saat melahirkan. 

“Risiko terbesar kematian ibu waktu melahirkan ada tiga, infeksi, perdarahan, dan aborsi. Itu yang bikin perempuan meninggal. Di Indonesia angka kematian ibu yang melahirkan termasuk tinggi,” ujar dr. Djaja.

Lantas, apa kaitannya perdarahan saat melahirkan dengan kondisi anemia saat hamil? dr.  Djaja menjelaskan bahwa ibu hamil yang menderita anemia berisiko membuat pembuluh darah gagal menutup setelah proses persalinan sehingga berujung pada perdarahan.

“Kalau orangnya anemia, setelah melahirkan, perdarahannya tidak berhenti. Itu yang bisa membuat perempuan jadi meninggal. Karena saat hamil rahim kan keisi bayi, setelah lahiran kan ada yang copot, ari-ari yang menempel di dinding rahim itu copot. Setelah copot kan pembuluh darah terbuka, nah dia nggak bisa nutup pembuluh darahnya,” jelas dr. Djaja.

Kondisi perdarahan usai melahirkan umumnya ditandai oleh ibu merasa sangat mengantuk. Itu sebabnya bidan atau dokter kerap menganjurkan perempuan untuk tidak langsung tidur beberapa saat setelah melahirkan agar dokter bisa memantau kondisi ibu hamil pasca persalinan.

4. Pentingnya memeriksa kadar Hb selama kehamilan

4. Penting memeriksa kadar Hb selama kehamilan
Freepik/rawpixel.com

Mengingat bahwa kondisi anemia sangat berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian, maka penting bagi ibu hamil untuk rutin periksa kandungan selama kehamilan. Biasanya kadar Hb diketahui melalui pemeriksaan darah.

Menurut World Health Organization (WHO), kadar Hb normal pada ibu hamil sesuai rentang usia kehamilannya adalah sebagai berikut:

  • Trimester pertama: 11,6 hingga 13,9 gr/dl
  • Trimester kedua: 9,7 hingga 14,8 gr/dl
  • Trimester ketiga: 9,5 hingga 15 gr/dl

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kadar Hb saat hamil, yaitu dengan mencukupi asupan zat besi. Mama bisa mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi atau dengan suplemen yang mungkin akan diresepkan oleh dokter kandungan.

Itu dia rangkuman mengenai anemia saat hamil adalah kondisi yang paling ditakuti dokter. Pastikan Mama melakukan pencegahan anemia sedini mungkin agar Mama dan janin tetap sehat selama kehamilan.

Baca juga:

The Latest