Mana Lebih Baik untuk Ibu Hamil, USG 3D atau 4D?

USG adalah prosedur yang menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar janin saat berada di dalam rahim.

Selama pemindaian, gel dioleskan di perut dan probe di tempatkan pada kulit. Gelombang suara kemudian dikirim dari probe ke janin, menciptakan gema yang diubah menjadi gambar. Mama dapat melihat gambar-gambar ini di monitor.

USG menawarkan pemeriksaan yang aman yang memberikan informasi tentang perkembangan janin.

Bergantung pada berapa minggu kehamilan mama dan jenis USG, berikut beberapa manfaat USG:

• memastikan kehamilan ,ama layak, artinya semuanya tampak berkembang dengan baik dan jantung janin berdetak,
• memeriksa kehamilan kembar,
• mengonfirmasi usia janin dan kehamilan,
• memeriksa perkembangan organ janin dan struktur lainnya,
• mengonfirmasi posisi janin,
• mengukur panjang serviks,
• memeriksa lokasi plasenta,
• memeriksa kesehatan janin, dan
• mengetahui pertumbuhan dan ukuran janin.

USG 3D merupakan pemindaian yang menangkap gambar tiga dimensi janin. Terkadang memungkinan Mama untuk melihat fitur wajah tertentu dari janin.

USG ini hampir sama dengan USG 2D namun memberikan gambar yang lebih tajam dan hidup. Ini membuat Mama dan dokter dapat melihat kondisi bayi dengan lebih detail dibandingkan dengan USG 2D.

USG ini dilakukan untuk melihat anatomi janin dengan lebih baik. Ini dapat membantu untuk mendiagnosis apakah ada potensi cacat kelahiran atau kelainan, seperti spina bifida, bibir sumbing, kaki bengkok, dan kelainan pada tengkorak janin.

Dalam USG 3D, janin akan tampak dalam warna kuning atau cokelat.

Kapan USG 3D bisa dilakukan? Waktu yang paling direkomendasikan untuk melakukan USG ini adalah antara 24 hingga 32 minggu kehamilan. Saat itu, janin sudah memiliki jaringan lemak yang cukup di wajahnya. Sehingga, Mama bisa melihat fitur wajah si Kecil.  

USG ini menciptakan efek video, seperti film. Mama bahkan dapat menyaksikan janin tersenyum atau menguap!

Ultrasonografi ini tidak hanya akan menunjukkan janin dalam gambar tiga dimensi tetapi menampilkan aksi dan gerakannya.

USG 4D sangat mirip dengan USG 3D. Perbedaannya adalah alih-alih melihat gambar diam, Mama dapat mengamati gerakan si Kecil saat USG dilakukan.

Ini berarti bahwa ketika melakukan pemindaian 4D, Mama dapat melihat si Kecil tersenyum, berkedip, atau melakukan gerakan lain.  Sama dengan dengan USG 3D, waktu yang disarankan untuk melakukan USG ini adalah antara 24 hingga 32 minggu kehamilan.

USG 3D menghasilkan gambar yang statis. Jika Mama ingin mengamati perkembangan janin secara real-time, di sinilah peran USG 4D dibutuhkan. USG 4D sama seperti 3D, namun bedanya, Mama mengamati pergerakan janin secara langsung. Seperti saat ia menguap, mengisap jempol, menendang, dan pergerakan lainnya.

USG 4D juga memungkinkan untuk mengamati detak jantung dan aliran darah. Jadi, ini juga bisa digunakan untuk mengetahui apakah ada cacat dan kelainan.

Aktivitas dari berbagai organ janin yang tidak tertangkap pada USG 2D dan 3D bisa diamati langsung dalam bentuk seperti video.

Karena yang dihasilkan adalah gambar yang bergerak, USG 4D dapat menunjukkan lebih detail dari sudut yang berbeda. Misalnya, pemindaian dapat membantu dalam diagnosis bibir sumbing. Ini dapat membantu dokter untuk merencanakan perbaikan setelah lahir.

Biaya pemindaian USG 3D dan 4D lebih mahal dibandingkan dengan 2D. Diskusikan dengan dokter mengenai jenis USG yang paling tepat untuk Mama dan janin, ya!

Nah, itu penjelasan tentang mana yang lebih baik, USG 3D atau 4D. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Ma.