Para calon orangtua harus mengetahui pentingnya minum air dalam jumlah yang cukup agar terhindar dari dehidrasi. Melansir The Health Site, dehidrasi selama kehamilan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti cacat tabung saraf, cairan ketuban yang sedikit, produksi ASI yang tidak memadai, hingga persalinan prematur.
Selain itu, ibu hamil yang tidak rutin meminum air lebih berisiko memiliki gangguan kesehatan berupa hypovolemia ringan akut dan hypovolemia kronik. Ibu hamil yang terkena hypovolemia ringan akut berpotensi mengalami kekurangan air ketuban saat kehamilan dan hypovolemia kronik menjadi penyebab utama adanya batu saluran kemih, sembelit, dan hipertensi.
Namun, Mama harus memerhatikan beberapa hal sebelum mengonsumsi air hangat, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Pastikan untuk mengonsumsi air yang sudah terbukti higienis tanpa adanya kandungan bakteri atau mikroba.
- Minum air dalam jumlah yang banyak secara cepat memberikan tekanan berlebih pada ginjal. Minumlah satu gelas air di setiap jam agar aman.
- Hindari minum air yang terlalu panas agar tidak melukai rongga mulut dan memicu penambahan asam lambung di dalam perut.
- Campurkan air dengan irisan lemon, madu, atau jahe agar nutrisinya lebih bervariasi.
- Hindari menambahkan air dengan pemanis agar gula darah Mama tetap terjaga.
Itulah informasi mengenai mana yang lebih baik untuk ibu hamil, minum air dingin atau hangat? Air dingin maupun air hangat boleh dikonsumsi ibu hamil, tetapi air hangat lebih dianjurkan karena memiliki manfaat yang lebih banyak untuk kesehatan.
Baca juga: