Dari sekian banyak cat lukis, cat akrilik dan lateks merupakan cat yang paling berbahaya yang harus Mama hindari.
Cat ini mengandung bahan kimia Volatile Organic Compounds (VOC), formaldehid, toluena, aseton, dan benzena, yang jika terhirup, efeknya adalah dapat menyebabkan rasa mual atau pusing.
Meskipun belum banyak penelitian yang dilakukan pada ibu hamil untuk mengetahui secara pasti apa efek bahan kimia cat akrilik dan lateks, namun sebuah penelitian dari jurnal Neuroscience telah menguji coba pada tikus yang terpapar banyak cat yang mengandung toluena, seperti cat lateks.
Studi tersebut mengungkapkan bahwa paparan cat yang mengandung toluena dapat menyebabkan gangguan fungsi memori spasial pada keturunan tikus. Gangguan ini dapat terjadi dalam jangka panjang dari bayi hingga remaja.
Meskipun yang diuji coba adalah tikus, namun penelitian ini menunjukkan bahwa ibu hamil yang menghirup cat mungkin berisiko memberikan dampak buruk bagi perkembangan otak bayi hingga ia tumbuh besar menjadi remaja.
Selain cat lateks, cat akrilik juga perlu Mama hindari karena berbahan dasar minyak yang tidak dapat dibersihkan hanya dengan air. Untuk membersihkan cat akrilik, Mama memerlukan aseton yang cukup berbahaya bagi ibu hamil.
Menurut penelitian dari jurnal kesehatan JAMA Network, ibu hamil yang terpapar aseton dalam jumlah besar memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi dan dapat menyebabkan komplikasi neonatal seperti eksim.
Meskipun melukis baby bump bukanlah paparan jangka panjang dan kemungkinan jumlah aseton yang dibutuhkan untuk membersihkan cat hanya sedikit, namun alangkah baiknya jika Mama menghindari jenis cat ini untuk menghindari risiko yang dapat membahayakan si Kecil.