Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Pinterest/AmoMama
Pinterest/AmoMama

Intinya sih...

  • Perubahan fungsi otak dan daya ingat selama kehamilan adalah proses alami dan normal, disebut mommy brain.

  • Mommy brain terjadi karena perubahan hormon, kurang tidur, stres, perubahan struktur otak, dan nutrisi yang kurang optimal.

  • Mommy brain bisa diatasi dengan prioritaskan tidur, kelola stres, jaga nutrisi, lakukan olahraga ringan, dan minta dukungan dari orang terdekat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah merasa jadi lebih pelupa atau susah fokus sejak hamil, Ma? Jangan khawatir, kondisi ini sangat umum terjadi pada banyak ibu hamil. Banyak Mama merasa “lemot”, misalnya lupa meletakkan ponsel, salah jadwal, atau bahkan lupa kenapa masuk ke ruangan tertentu.

Perubahan ini bukan berarti Mama kehilangan kemampuan berpikir, tetapi justru merupakan bagian dari proses alami tubuh dalam beradaptasi terhadap kehamilan dan peran sebagai calon ibu. Saat hamil, tubuh Mama mengalami banyak perubahan besar, mulai dari fisik, emosi, hingga hormon yang juga berpengaruh terhadap fungsi otak.

Lalu, normalkah ibu hamil jadi lemot selama kehamilan? Yuk, simak penjelasan yang sudah Popmama.com rangkum berikut ini.

1. Normalkah ibu hamil jadi lemot selama kehamilan?

Freepik/drobotdean

Perubahan fungsi otak dan daya ingat selama kehamilan sebenarnya adalah proses alami dan normal. Kondisi ini sering disebut mommy brain. Sama halnya dengan masa remaja menuju dewasa, kehamilan juga melibatkan transformasi besar dalam tubuh dan pikiran. Kondisi tersebut bukanlah bentuk penurunan kemampuan, melainkan adaptasi otak untuk menjadi lebih peka terhadap janin. 

Dengan kata lain, otak mama sedang “berkembang” untuk menjadi lebih intuitif. Perubahan ini membuat Mama lebih peka dan berempati lebih dalam. Meskipun di sisi lain, Mama mungkin jadi lebih pelupa, sering melamun, atau mudah emosional, hal ini sepenuhnya normal.

2. Apa itu mommy brain?

Pinterest/Etapa Infantil

Mommy brain adalah kondisi di mana otak ibu mengalami perubahan besar untuk beradaptasi dengan masa kehamilan. Otak yang tadinya terbiasa mengatur kebutuhan diri sendiri, kini harus menyesuaikan diri untuk fokus pada kehamilan, dilansir dari laman Banner Health

Selama masa kehamilan, hormon seperti estrogen, progesteron, dan oksitosin mengalami perubahan drastis. Fluktuasi hormon ini dapat memengaruhi area otak yang mengatur fokus, memori, dan emosi. Akibatnya, Mama mungkin jadi lebih mudah lupa atau sulit berkonsentrasi, terutama saat kelelahan.

Namun, kondisi ini bukan tanda bahwa Mama malas atau kehilangan kemampuan berpikir. Sebaliknya, otak mama sedang bekerja lebih keras dan menyesuaikan diri sebagai bentuk kecerdasan baru seorang ibu yang lebih berorientasi pada kasih sayang dan perlindungan terhadap janinnya.

3. Penyebab ibu hamil mengalami mommy brain

Pinterest/Mom Junction

Mommy brain terjadi karena kombinasi antara faktor biologis, emosional, dan gaya hidup selama kehamilan. Berikut beberapa penyebab utamanya:

1. Perubahan hormon

Lonjakan hormon estrogen, progesteron, dan oksitosin selama kehamilan sangat memengaruhi fungsi otak, terutama bagian hippocampus, area yang mengatur memori jangka pendek. Akibatnya, kemampuan mengingat informasi baru bisa sedikit menurun. 

2. Kurang tidur

Perubahan fisik seperti sering buang air kecil, rasa tidak nyaman, atau posisi tidur yang sulit membuat ibu hamil sering kekurangan tidur. Padahal, tidur berperan penting untuk mengonsolidasikan memori.

3. Stres dan kecemasan

Kehamilan membawa banyak perubahan, baik fisik maupun emosional. Stres tentang kesehatan bayi, proses persalinan, atau peran baru sebagai ibu bisa meningkatkan kadar kortisol, hormon stres yang berdampak negatif pada sel-sel otak.

4. Perubahan struktur otak

Kehamilan dapat mengubah struktur otak secara sementara. Perubahan ini sebenarnya adaptif, karena membuat ibu lebih peka terhadap sinyal bayi. Namun, efek sampingnya adalah penurunan fungsi kognitif sementara, termasuk kemampuan memproses informasi atau mengingat detail kecil.

5. Nutrisi yang kurang optimal

Otak butuh asupan nutrisi yang memadai agar berfungsi dengan baik. Kekurangan zat penting seperti asam folat, zat besi, dan vitamin B12 dapat memengaruhi daya ingat dan konsentrasi.

4. Mommy brain tergolong normal

Freepik/yanalya

Mudah lupa memang tidak menyenangkan, tetapi sebenarnya ini bagian dari proses alami seorang perempuan menjadi calon ibu. Seperti halnya masa remaja menuju dewasa, masa transisi menjadi calon ibu juga melibatkan perubahan besar pada tubuh dan otak.

Perubahan otak yang menyebabkan mommy brain sebenarnya justru membuat insting seorang ibu terhadap bayinya menjadi lebih tajam. Karena perubahan ini, ibu secara alami bisa lebih mengerti sinyal janin di dalam kandungan, dilansir dari laman Parents.

Kapan mommy brain masih tergolong normal?

kondisi ini wajar dan bersifat sementara, terutama di trimester kedua kehamilan. Masih tergolong normal apabila:

  1. Masih bisa tertawa dan beraktivitas meski kadang sering lupa

  2. Tidak sampai mengganggu rutinitas harian

5. Cara mengatasi mommy brain

Freepik/lookstudio

Mommy brain memang bisa membuat Mama merasa pelupa dan kurang fokus tapi tenang, kondisi ini bisa dikelola dengan langkah sederhana di rumah. Dengan menjaga keseimbangan antara istirahat, pola makan, dan dukungan emosional, otak bisa beradaptasi dengan lebih baik. Berikut beberapa cara yang bisa Mama lakukan:

1. Prioritaskan Tidur

Tidur cukup adalah kunci utama menjaga fungsi otak tetap optimal. Saat tidur, otak memproses dan menyimpan informasi baru yang diterima sepanjang hari. Hindari begadang, batasi penggunaan gadget sebelum tidur, dan ciptakan suasana kamar yang nyaman agar tidur lebih nyenyak.

2. Kelola Stres

Stres dan kecemasan berlebihan bisa memperburuk kondisi mommy brain karena memengaruhi kadar hormon kortisol yang berdampak pada daya ingat. Cobalah melakukan aktivitas relaksasi seperti yoga, meditasi, atau sekadar menarik napas dalam beberapa menit setiap pagi.

3. Jaga nutrisi

Nutrisi berperan penting dalam menjaga kesehatan otak. Konsumsilah makanan bergizi seimbang yang mengandung vitamin B kompleks, zat besi, asam folat, dan omega-3, seperti ikan salmon, telur, alpukat, dan sayuran hijau. Nutrisi-nutrisi ini membantu menjaga fungsi saraf, meningkatkan daya ingat, dan mendukung kestabilan suasana hati. 

4. Lakukan olahraga ringan

Aktivitas fisik ringan tidak hanya baik untuk tubuh, tapi juga untuk otak. Berjalan santai di pagi hari, berenang, atau melakukan peregangan ringan dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan memperbaiki fungsi kognitif.

5. Minta dukungan dari orang terdekat

Mama tidak harus melalui semuanya sendirian. Jangan ragu meminta bantuan Papa, keluarga, atau teman untuk membantu pekerjaan rumah agar Mama bisa beristirahat. Dukungan emosional dari orang terdekat sangat penting untuk membantu Mama merasa tenang.

6. Kapan Mama harus ke dokter?

Pinterest/The Little Nest

Secara umum, mommy brain adalah kondisi yang wajar dan akan membaik seiring waktu. Namun, bila gangguan memori yang dialami terasa berat atau disertai gejala lain seperti kebingungan, kesulitan berbicara, disorientasi, atau perasaan sedih berkepanjangan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter atau psikolog.

Gejala tersebut bisa menjadi tanda adanya kondisi lain seperti depre atau gangguan kesehatan otak. Semakin cepat Mama mendapatkan penanganan, semakin besar peluang untuk pulih dan merasa lebih baik.

Jadi, Ma, menjadi “lemot” selama kehamilan bukanlah tanda bahwa Mama kehilangan kecerdasan. Dengan tidur cukup, makan sehat, dan menerima perubahan dengan tenang, Mama bisa menjalani masa kehamilan ini dengan lebih nyaman.

Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.

Editorial Team