Saat Mama sering mengalami stres selagi hamil, salah satu risiko yang mungkin dialami janin adalah berat lahirnya yang rendah.
Hormon terkait stres seperti epinefrin, norepinefrin, dan kortisol dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit. Nah, kondisi ini berdampak pada menurunnya aliran darah ke tali pusat.
Akibatnya, janin pun jadi kesulitan untuk mendapatkan pasokan nutrisi yang dibutuhkan.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh University College Cork, Irlandia, ditemukan bahwa preeklamsia lebih banyak dialami oleh ibu hamil yang bekerja, dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja.
Meski tidak memiliki kaitan secara langsung, peneliti menyebutkan bahwa stres dan tekanan pada pekerjaan bisa memberikan dampak negatif pada tekanan darah ibu hamil.
Salah satu efek yang bisa timbul akibat preeklamsia adalah kejang dan perdarahan saat persalinan yang juga bisa membahayakan bayi. Preeklamsia merupakan masalah kehamilan serius yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi.
Beberapa tandanya adalah seperti pembengkakan, sakit kepala, penglihatan kabur, dan terlalu banyak protein dalam urine.
Nah, itu penjelasan tentang pengaruh stres saat hamil terhadap IQ anak. Meski stres sering dialami oleh sebagian ibu hamil, Mama perlu mencari cara untuk mengatasinya. Jangan ragu untuk meminta bantuan suami, keluarga, dan dokter, ya!