Posisi Bayi Perempuan Ada di Kiri atau Kanan Dalam Kandungan?

Sebenarnya posisi janin di dalam kandungan dapat berubah-ubah sebab selama di dalam kandungan janin bergerak aktif, Ma. 

Janin yang bebas bergerak bisa mengubah posisinya menjadi melintang dan membuat perut ibu hamil terlihat lebar. Selain itu, janin juga bisa berubah posisi menjadi memanjang dan membuat perut mama terlihat tinggi.

Nah, ada juga yang mengatakan bahwa posisi janin juga dapat menentukan jenis kelaminnya. Benarkah demikian?

Melansir Baby Center, letak janin untuk memprediksi jenis kelamin dapat dijelaskan dengan teori Ramzi, di mana jenis kelamin bayi dapat diprediksi sejak usia 6 minggu hanya melihat posisi dari USG saja.

Teori Ramzi menjelaskan bahwa untuk memprediksi jenis kelamin, Mama dapat melihat posisi janin di dalam kandungan khususnya melihat dimana letak sisi plasentanya.

Menurut teori tersebut, penempatan plasenta yang sedang berkembang dapat membantu dalam mengetahui jenis kelamin janin. 

Nah, jika plasenta terbentuk di sisi kanan rahim, menurut teori tersebut bayi yang dikandung berjenis kelamin laki-laki. Sebaliknya, plasenta yang terbentuk di sisi kiri rahim menandakan bayi yang dikandung berjenis kelamin perempuan.

Jika Mama melihat berdasarkan teori Ramzi, bayi perempuan kemungkinan akan ada berada di sebelah kiri kandungan. Apakah hal ini valid?

Sebenarnya kebenaran akan teori ini tidak bisa dibuktikan sepenuhnya, sebab posisi bayi bisa saja berubah-ubah sepanjang kehamilan. Teori ini juga tidak memiliki bukti yang mendukung bahwa letak plasenta menentukan jenis kelamin bayi.

Selain itu, kebenaran akan jenis kelamin bayi dengan memprediksi lewat teori ini hanya 50 persen, artinya bisa benar dan bisa juga tidak. Dalam jurnal Ultrasound in Obstetrics & Gynecology, teori ini diuji dan tidak ditemukan hubungan antara letak plasenta dengan jenis kelamin bayi.

Namun tidak ada salahnya jika Mama masih ingin mencobanya untuk sekedar bersenang-senang.

Agar lebih akurat, Mama dapat mengetahui jenis kelamin bayi lewat pemeriksaan dengan dokter. Nah, ada beberapa pemeriksaan untuk mendeteksi jenis kelamin bayi. 

Beberapa pemeriksaan juga dapat mendeteksi apakah ada gangguan atau kelainan pada kehamilan yang sedang dijalani.

Berikut ini beberapa pemeriksaan untuk mengetahui jenis kelamin bayi:

Ibu hamil umumnya melakukan USG untuk mengetahui kondisi janin yang ada di dalam kandungannya. Pemeriksaan ini juga dapat memeriksa jenis kelamin janin yang ada di dalam kandungan.

Untuk mengetahui apakah janin yang dikandung laki-laki atau perempuan, Mama dapat melakukan USG saat kehamilan menginjak 18 minggu hingga 22 minggu. 

Selain USG, ada beberapa metode lain untuk mengetahui jenis kelamin janin yang ada di dalam kandungan. Tes NIPT merupakan tes darah yang dapat dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin janin,

Tes ini umumnya dilakukan untuk mendeteksi kelainan kromosom atau kelainan yang dapat terjadi pada bayi.

Tes selanjutnya yang dapat mengetahui jenis kelamin janin adalah melakukan uji sampel sel dari plasenta ibu hamil untuk dilakukan analisis genetik. Tes ini dapat mendeteksi kelainan kromosom dan jenis kelamin bayi.

Selanjutnya Mama dapat melakukan tes dengan cairan ketuban. Tes ini juga dapat memberikan hasil jenis kelamin bayi yang ada di dalam kandungan. 

Biasanya tes ini dilakukan untuk mendeteksi cacat lahir atau kelainan kromosom pada janin. Namun tes ini memiliki risiko keguguran yang sangat minim.

Nah, itu dia penjelasan mengenai posisi bayi perempuan ada di kiri atau kanan dalam kandungan. Janin yang berada di sebelah kiri menandakan bayi berjenis kelamin perempuan, namun hal ini belum bisa dipastikan benar sepenuhnya karena posisi bayi cenderung berubah-ubah setiap waktunya.

Semoga informasi di atas bermanfaat, Ma!