Pixabay/Parentingupstream
Jika Mama mengalami gejala inkompetensi serviks dan dokter menemukan bahwa serviks sudah membuka, maka akan melakukan beberapa tindakan. Berikut penanganan yang akan dilakukan untuk mengatasi inkompetensi serviks, antara lain:
- Penjahitan leher rahim (cervical cerclage)
Hanya bisa dilakukan jika usia kehamilan masih 24 minggu atau kurang. Biasanya dilakukan jika Mama memiliki riwayat persalinan prematur dan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya inkompetensi serviks. Jahitan leher rahim ini nantinya akan dibuka menjelang persalinan.
Pessary adalah alat yang berfungsi menopang rahim agar tetap di posisinya. Pessary juga dapat mengurangi tekanan pada leher rahim.
Jika Mama memiliki riwayat kelahiran prematur, maka dokter kemungkinan akan menyarankan suntik hormon progesteron selama trimester kedua. Tujuannya untuk menguatkan jaringan serviks dan rahim agar tidak terjadi inkompetensi serviks. Namun diskusikan dengan dokter ya, Ma. Perlu diketahui bahwa suntik hormon tidak selalu efektif terutama bagi kehamilan kembar.
Selain perawatan melalui obat dan tindakan medis, Mama juga akan diminta untuk istirahat di rumah saat hamil. Tujuannya agar ibu hamil tidak melakukan kegiatan yang memberatkan kandungan dan memengaruhi serviks. Dokter juga mungkin akan melarang Mama untuk melakukan hubungan seksual sementara waktu.
Inkompetensi serviks tidak dapat dicegah. Namun, dengan pemeriksaan rutin melalui USG atau MRI, kelainan pada rahim dapat diketahui dengan cepat. Dengan begitu, Mama bisa mendapatkan penanganan segera untuk menyelamatkan kondisi janin.
Meski tidak dapat dicegah dengan sepenuhnya, namun Mama dapat mengurangi risikonya dengan beberapa hal antara lain:
- Melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala
- Mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang
- Menghindari paparan zat kimia berbahaya, seperti rokok dan alkohol
- Selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat tertentu atau melakukan olahraga
- Mengontrol kenaikan berat badan saat hamil