Penyebab Janin Cegukan, Apakah Ibu Hamil Harus Khawatir?
Jika cegukan pada janin masih dalam kisaran normal, kondisi ini tidak memerlukan penanganan medis
21 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Janin yang cegukan ditandai dengan adanya hentakan lembut atau denyutan dari dalam, biasanya terjadi berulang kali dengan jeda. Selain itu, ibu hamil juga bisa merasakan adanya sensasi bagian dalam perut berkedut atau kejang kecil dalam rahim.
Pada dasarnya, janin yang cegukan merupakan pertanda jika si Kecil berkembang dengan baik. Kondisi janin cegukan bisa muncul sejak awal trimester pertama. Tetapi, umumnya cegukan muncul ketika janin telah memasuki trimester dua atau ketiga.
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan janin mengalami cegukan. Berikut Popmama.com siap membahas terkait penyebab janin cegukan dalam kandungan.
1. Sistem pernapasan janin berkembang dengan baik
Janin yang mengalami cegukan bisa menjadi pertanda adanya peningkatan kemampuan bayi dalam menghirup dan menghembuskan cairan ketuban.
Pada dasarnya, ini merupakan pertanda janin dalam kondisi baik. Sebab, diafragma si Kecil berkembang dengan baik. Proses tersebut biasanya mulai terjadi ketika usia kehamilan telah menginjak minggu ke-10.
Editors' Pick
2. Aktivasi saraf yang mengontrol diafragma dengan baik
Cegukan janin menandakan adanya aktivasi saraf yang mengontrol diagfragma. Hal tersebut menunjukkan bahwa otak dan sumsum tulang belakang si Kecil melakukan tugasnya dengan baik.
Secara sederhana, janin yang cegukan menjadi isyarat bahwa bayi mempunyai perkembangan neurologis yang memumpuni untuk bertahan hidup di luar rahim.