Waspada, Stres Dapat Dialami Suami saat Istri Hamil

Masalah keuangan, hubungan dengan istri, serta tuntutan pekerjaan dapat membuat seorang suami menjadi stres.

Menjadi seorang papa melibatkan banyak perubahan dan seringkali perubahan ini terjadi berbarengan. Papa mungkin khawatir tentang menjadi tulang punggung keluarga atau mungkin merasa belum siap untuk merawat bayi yang baru lahir.

Khawatir tentang 'kehilangan' waktu untuk diri sendiri dan pasangan atau berbagi perhatian dan kasih sayang pasangan dengan bayi juga dapat menjadi salah satu penyebab stres.

Papa mungkin mengira bahwa stres yang dialami merupakan masalah sendiri dan tidak memengaruhi orang lain. Tetapi terlalu banyak stres bisa membuat kesal dan meluas ke dalam hubungan dengan orang lain. Papa mungkin lebih rewel dan tegang dengan orang lain serta lebih cenderung ingin berdebat dengan pasangan.

Jika tingkat stres tidak terkendali, hal itu dapat menyebabkan stres pada pasangan yang sedang hamil. Sayangnya, hal ini juga dapat memengaruhi kesehatan dan perkembangan janin. Misalnya, stres pada ibu hamil terkait dengan kelahiran prematur, berat badan lahir rendah pada bayi, dan keterlambatan perkembangan.

Stres berat pada ibu hamil, yang mungkin disebabkan oleh hal-hal seperti perpisahan, konflik keluarga, kekerasan dalam keluarga, atau masalah keuangan, dapat berdampak negatif pada perkembangan otak janin dan area perkembangan lainnya. Stres juga dapat memengaruhi emosi dan perilaku anak di masa depan.

Mengabaikannya tidak akan membuat stres hilang begitu saja. Hal tersebut bahkan dapat menjadi semakin parah dan menjadi lebih buruk bagi orang di sekitar.

Menemukan cara untuk menghadapi tekanan hidup itu baik untuk Papa, pasangan, dan janin.

Papa bisa mulai dengan mempelajari lebih lanjut tentang apa yang diharapkan. Efek stres tidak seburuk yang dibayangkan jika Papa siap dan tahu apa yang diharapkan dalam beberapa bulan pertama dengan bayi baru. Ini dapat diatasi dengan:

• Mempelajari soal bayi yang baru lahir
• Membaca buku bayi dan parenting
• Bertukar pikiran dengan pasangan, keluarga, atau teman yang berpengalaman
• Ikut kelas persiapan kelahiran, terutama jika kelas tersebut khusus untuk calon papa

Mendiskusikan hal-hal yang membuat Papa stres dengan orang yang dipercaya adalah langkah yang baik. Stres bisa jadi rumit karena laki-laki seringkali memiliki lebih sedikit kesempatan untuk berbicara dengan orang lain.

Banyak pria juga merasa sulit untuk membicarakan ketakutan dan emosi mereka. Jika Papa bisa melewati ketidaknyamanan atau kecanggungan, berbagi apa yang terjadi dapat membantu memperjelas masalah dan solusi yang sebenarnya.

Jika Papa tidak dapat mengatasi stres atau merasa kesal dengan pasangan, ada baiknya untuk meminta bantuan. Papa dapat berbicara dengan dokter atau mencari bantuan konseling.

Pikirkan tentang hal-hal sehari-hari yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres dalam hidup. Misalnya, mendengarkan musik untuk melepas penat karena pekerjaan atau mematikan ponsel setelah sampai di rumah. Jika Papa benar-benar stres, bicarakan dengan seseorang yang dapat dipercaya.

Ini semua akan berlalu, alih-alih terus dipikirkan, Papa dapat membuat rencana yang lebih baik untuk menyambut kehadiran bayi.

Nah itulah informasi mengenai penyebab suami stres saat istri hamil dan cara mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat!