Jika Mama mengalami kelelahan ekstrem, dehidrasi, pusing, lemas, berkurangnya gerakan janin, atau kontraksi, Mama harus menghentikan puasa dan mencari nasihat medis.
Jika Mama memutuskan untuk berpuasa di bulan Ramadan, Mama mungkin ingin mempertimbangkan untuk berpuasa pada beberapa hari, tetapi tidak pada semua hari dalam sebulan (seperti berpuasa pada hari-hari alternatif atau di akhir pekan untuk mencoba membuatnya sedikit lebih mudah diatur).
Jika Mama berpuasa, dehidrasi adalah sesuatu yang harus diwaspadai, terutama jika Ramadan jatuh pada hari-hari panas yang panjang dan terik. Kenali beberapa tanda bahaya akibat dehidrasi, seperti:
- Merasa haus atau urine berwarna gelap dapat menjadi tanda awal dehidrasi.
- Gejala lainnya mungkin berupa pusing, sakit kepala, kelelahan, mulut kering dan jarang buang air kecil dalam jumlah sedikit (kurang dari tiga atau empat kali sehari).
Jika Mama merasa pusing, pingsan, lemah, bingung atau lelah selama berpuasa, bahkan setelah beristirahat, maka Mama harus berbuka dengan minuman manis, untuk mengganti gula dan cairan yang hilang, dan camilan asin, untuk mengganti garam yang hilang, atau larutan rehidrasi oral, dan hubungi dokter Mama.
Untuk mengurangi risiko dehidrasi, tetaplah berada di tempat yang sejuk, jangan terlalu memaksakan diri, dan cobalah minum banyak cairan setelah berbuka puasa dan sahur. Ingatlah bahwa selama kehamilan, jumlah cairan yang Mama butuhkan dapat bertambah satu atau dua gelas sehari.
Selain minum banyak cairan, mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air seperti buah, sayur, sup, semur, dan bubur dalam menu sahur dan berbuka juga dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi. Sebaiknya hindari mengonsumsi terlalu banyak makanan asin, terutama di pagi hari, karena dapat membuat Mama semakin haus.
Pastikan Mama tetap mengonsumsi suplemen (seperti asam folat dan vitamin D) dan mengonsumsi makanan sehat dan seimbang selama bulan Ramadan sehingga Mama memperoleh semua nutrisi yang Mama dan bayi mama butuhkan.
Cobalah juga mengonsumsi makanan yang melepaskan energi secara perlahan seperti pasta gandum utuh, roti gandum utuh, sereal berbahan dasar gandum dan bekatul, kacang-kacangan, dan kacang tanpa garam, terutama saat sahur.
Jika Mama telah memutuskan untuk berpuasa di bulan Ramadan dan kemudian mulai merasa tidak enak badan, penting untuk menghubungi bidan atau dokter sesegera mungkin dan mempertimbangkan untuk membatalkan puasa Mama.