Terapi Chiropractic untuk Ibu Hamil, Aman atau Tidak?

Terapi chiropractic merupakan terapi yang dilakukan untuk memanipulasi tulang belakang dengan cara memberikan tekanan pada persendian tulang belakang menggunakan tangan kosong atau alat bantu khusus.

Dilansir dari Mom Junction, terapi chiropractic untuk ibu hamil pada dasarnya aman dilakukan. Meski begitu, terapi ini tetap tidak boleh dilakukan sembarangan.

Bila Mama penasaran ingin melakukan terapi chiropractic saat berbadan dua, ada baiknya Mama sedang dalam kondisi kehamilan yang tidak berisiko. Ibu hamil dengan berbagai kondisi berikut juga tidak dianjurkan untuk menjalankan terapi ini karena bisa berbahaya bagi kehamilannya.

• Kondisi pertama, yakni ibu hamil dengan kondisi placenta previa (plasenta terletak di bagian bawah rahim) atau placenta abruption (lepasnya plasenta dari dinding rahim).

• Kondisi yang membahayakan selanjutnya, yakni Mama yang mengalami perdarahan vagina saat hamil.

• Ibu hamil dengan kehamilan di luar rahim atau biasa disebut kehamilan ektopik juga tidak disarankan menjalani terapi ini.

• Kondisi terakhir yang tidak disarankan menjalani chiropractic adalah ibu hamil yang memiliki gejala preeklampsia.

Dalam teknik chiropractic pada ibu hamil, umumnya chiropractor (Terapis bersertifikat yang melakukan chiropractic) akan meminta Mama untuk berbaring dengan melakukan gerakan tertentu. Kemudian, chiropractor akan memberikan tekanan pada tulang punggung atau persendian mama yang bermasalah.

Teknik yang dilakukan pun tidak boleh sembarangan, Ma. Kekuatan, tekanan dan kecepatan yang diberikan terapis bergantung pada kondisi kesehatan dan keluhan yang dialami oleh ibu hamil.

Nah, berikut ini adalah beberapa manfaat chiropractic bagi ibu hamil, di antaranya:

• Mengurangi nyeri punggung, leher, atau sendi.

• Membantu posisi janin yang sungsang ke posisi seharusnya saat menjelang persalinan.

• Membuat kehamilan menjadi lebih sehat.

• Mengurangi morning sickness.

• Menyeimbangkan panggul, dan menyelaraskan otot dan ligamen.

• Memperpendek durasi persalinan.

Kendati banyak ibu hamil yang mengklaim merasakan manfaat dari terapi ini, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat dan pengaruh chiropractic pada kehamilan. Selain itu, bagi Mama yang ingin mencoba terapi chiropractic, disarankan untuk memilih chiropractor khusus yang menangani kehamilan atau disebut prenatal chiropractor.

Tambahan catatan, Mama dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan untuk mengetahui apakah keluhan yang Mama alami selama masa kehamilan bisa diatasi dengan terapi ini atau tidak.

Setelah mendapat lampu hijau dari dokter, Mama masih dianjurkan untuk berkonsultasi dengan prenatal chiropractor untuk menjelaskan apa saja keluhan dan riwayat kondisi kehamilan mama. Hal ini bertujuan agar terapis bisa memilih metode terapi chiropractic untuk ibu hamil mana yang sesuai untuk mengatasi keluhan-keluhan tersebut.