5 Faktor yang Membuat Kehamilan Berisiko Tinggi

Setiap kehamilan memiliki risiko, tetapi ada faktor yang membuatnya jadi berisiko tinggi

6 Januari 2023

5 Faktor Membuat Kehamilan Berisiko Tinggi
Freepik/Yanalya

Setiap ibu hamil tentunya mengharapkan kehamilan yang sehat dan lancar, tapi kehamilan tidak selalu mudah dan dapat berisiko.

Kehamilan dapat dikatakan berisiko apabila terdapat komplikasi yang mengancam kesehatan serta keselamatan ibu hamil dan janin.

Setiap kehamilan sebenarnya memiliki risiko. Namun, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan ibu hamil memiliki kehamilan yang berisiko tinggi.

Berikut Popmama.comtelah rangkum 5 faktor yang membuat kehamilan berisiko tinggi. Disimak, ya, Ma!

1. Masalah kesehatan

1. Masalah kesehatan
Freepik/Primagefactory

Mengutip dari Today's Parent, umumnya kehamilan dapat disebut sebagai kehamilan berisiko tinggi apabila ibu hamil memiliki masalah kesehatan tertentu.

Masalah kesehatan yang dapat membuat kehamilan berisiko tinggi di antaranya adalah hipertensi, diabetes, asma, autoimun, masalah pada jantung atau paru-paru, HIV/AIDS, dan penyakit tiroid.

Jika ibu hamil menderita penyakit tersebut, kehamilannya dapat menimbulkan risiko bagi dirinya sendiri dan janin.

Bagi ibu hamil, kehamilan tersebut bisa memperparah penyakit yang diderita dan bisa mengancam jiwa.

Sementara bagi bayi, hal ini akan menyebabkan pertumbuhan dan pekembangan janin terganggu, gangguan pada plasenta, cacat lahir atau masalah genetik pada janin, serta dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Editors' Pick

2. Usia

2. Usia
Freepik/gpointstudio

Usia seseorang saat hamil dapat menjadi faktor kehamilan berisiko tinggi. Kehamilan menjadi berisiko tinggi apabila ibu hamil berusia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun.

Mengutip dari situs resmi WHO (World Health Organization), seorang perempuan yang hamil di antara usia 10 hingga 19 tahun berisiko alami eklamsia (tekanan darah tinggi dan kejang), endometritis (infeksi pada jaringan endometrium uterus), dan infeksi lainnya.

Lalu, seseorang yang hamil di usia mudah juga berisiko melahirkan bayi prematur dan bayi dengan berat badan yang rendah.

Sementara itu, apabila seseorang hamil di atas usia 35 tahun, maka ia berisiko alami masalah kesehatan seperti preeklamsia dan anemia.

Saat seseorang hamil di atas usia 35 tahun, risiko keguguran akan semakin tinggi. Ia juga berisiko melahirkan secara prematur dan melahirkan bayi yang memiliki berat badan rendah hingga bayi terlahir cacat.

3. Berat badan

3. Berat badan
Pexels.com/SHVETS production

Faktor lainnya yang dapat menyebabkan kehamilan menjadi berisiko tinggi adalah berat badan ibu hamil.

Jika berat badan ibu hamil terlalu rendah, risiko keguguran dan bayi lahir prematur akan semakin tinggi. Lalu, berat badan yang rendah saat hamil juga dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat.

Saat dilahirkan, bayi akan memiliki berat badan yang rendah serta akan memiliki masalah nutrisi di awal kehidupannya.

Tak hanya itu, bayi juga berisiko alami masalah kesehatan seperti diabetes dan penyakit jantung di masa dewasanya kelak.

Sementara itu, mengutip dari Mayo Clinic, seorang ibu hamil yang obesitas berisiko alami komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional, preeklamsia, masalah jantung, serta gangguan tidur.

Lalu bagi sang bayi, ia akan berisiko alami asma dan obesitas di masa kecilnya. Ia juga berisiko alami masalah kognitif dan perkembangannya terganggu.

4. Gaya hidup yang tidak sehat

4. Gaya hidup tidak sehat
Pexels/Rawpixel.com

Menjalani gaya hidup tidak sehat sebelum dan saat hamil dapat membuat kehamilan menjadi berisiko tinggi. Tidak hanya bagi dirinya sendiri, menjalani gaya hidup yang tidak sehat juga berdampak pada janin di dalam kandungan.

Ibu hamil yang memiliki kebiasaan merokok atau minum alkohol berisiko alami keguguran, kehamilan ektopik, plasenta previa, persalinan prematur, dan ketuban pecah dini.

Di lain itu, kebiasaan merokok juga dapat menyebabkan perkembangan janin terganggu bahkan dapat menyebabkan janin meninggal di dalam kandungan.

Apabila bayi tersebut berhasil lahir, ia akan memiliki penyakit jantung bawaan serta memiliki masalah pada pernapasannya.

Lalu, ibu hamil yang gemar mengonsumsi junk food dan sering mengonsumsi makanan yang minim gizi, maka ia berisiko alami komplikasi kehamilan seperti preeklamsia.

Seorang ibu hamil yang tidak memenuhi gizi saat hamil pun dapat menyebabkan bayi yang dilahirkan mengalami stunting, kemampuan kognitifnya terlambat berkembang, serta dapat mengalami masalah kesehatan.

5. Jumlah bayi yang dikandung

5. Jumlah bayi dikandung
Pixabay/MedicalPrudens

Kehamilan dapat menjadi lebih berisiko apabila ibu hamil mengandung lebih dari satu bayi. Saat sesorang hamil anak kembar (kembar dua, tiga, atau lebih) maka risiko ibu hamil alami diabetes gestasional dan preeklamsia akan semakin tinggi.

Tak hanya itu saja, kehamilan kembar pun dapat meningkatkan risiko kematian janin dalam kandungan, persalinan prematur, serta berat badan bayi lahir rendah.

Itu tadi 5 faktor yang membuat kehamilan berisiko tinggi. Apabila Mama merasa memiliki kehamilan yang berisiko, sebaiknya segera hubungi dokter dan hentikan kebiasaan yang dapat menyebabkan kehamilan berisiko tinggi.

Apabila ditangani dengan segera, kemungkinan komplikasi karena kehamilan berisiko tinggi dapat dihindari.

Baca juga:

The Latest