Hati-hati, Ini 7 Alasan Mama Harus Selalu Lindungi Baby Bump

Perhatikan setiap aktivitas Mama demi janin

22 Oktober 2018

Hati-hati, Ini 7 Alasan Mama Harus Selalu Lindungi Baby Bump
Freepik/Rawpixel.com

Saat Mama hamil, janin yang berada di dalam perut kian membesar hingga akhirnya membentuk baby bump. Nah, baby bump inilah sesuatu yang harus Mama perhatikan terus sepanjang 9 bulan.

Alasannya, berbagai kondisi bisa saja berisiko terjadi jika Mama tidak berhati-hati. Mulai dari ada benturan, risiko infeksi, hingga risiko Mama terjatuh.

Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang perlu Mama ketahui soal mengapa perlindungan terhadap baby bump sangat penting. Apa saja? Berikut rangkuman informasinya:

1. Ligamen janin masih lemah

1. Ligamen janin masih lemah
Freepik/Onlyyouqj

Saat janin dalam proses pertumbuhan di dalam rahim, ligamen dan ujung saraf yang menghubungkan tulang serta otot masih benar-benar longgar. Semuanya masih lemah dan belum terbentuk dengan kuat.

Faktanya, 9 bulan sebenarnya adalah waktu yang singkat mengingat berapa banyak pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada janin.

Di dalam baby bump, janin terlindungi dengan baik. Namun demikian, sebenarnya di dalam ia masih sangat lemah, Ma. Semua ini masih perlu waktu untuk bertumbuh menjadi kuat, yakni saat waktunya ia dilahirkan.

Jadi sampai momen tersebut datang, Mama perlu selalu menjaga kondisi baby bump, ya.

2. Rentan terhadap infeksi bakteri

2. Rentan terhadap infeksi bakteri
Freepik/Bearfotos

Segala sesuatu yang berisiko bagi kesehatan Mama, turut memengaruhi janin juga. Termasuk infeksi dari berbagai jenis bakteri.

Oleh sebab itu, Mama sebaiknya lebih berhati-hati terhadap risiko paparan bakteri di mana pun berada.

Salah satunya termasuk saat Mama sedang menyentuh tempat kotor yang mungkin banyak kuman. Bakteri-bakteri yang ada bisa saja terserap dan terhirup oleh Mama.

Saat bakteri mulai masuk ke dalam aliran darah, ia pun bisa berjalan hingga masuk ke dalam tali pusat dan mengganggu aktivitas tumbuh kembang janin. Hii, seram!

Editors' Pick

3. Risiko jatuh

3. Risiko jatuh
Pexels/Pixabay

Apabila Mama tidak hati-hati melangkah di tempat yang licin, Mama sangat berisiko jatuh dan membenturkan baby bump alias si Kecil di dalamnya. Ini tentu sangat berbahaya, Ma.

Jatuh dalam posisi apapun, termasuk yang tidak membentur perut secara langsung, tetap memengaruhi janin. Ia bisa terkejut dan mungkin akan merasa takut, Ma.

Apabila Mama jatuh, kemudian muncul memar, rasa tak nyaman di area perut atau malah ada pendarahan di vagina, segera periksa ke dokter.

Nanti dokter akan memeriksa secara keseluruhan mengenai apa yang mungkin terjadi pada janin dan kondisi kehamilan Mama secara keseluruhan.

4. Janin sedang bertumbuh pesat

4. Janin sedang bertumbuh pesat
Pixabay/Egor105

Seperti disebutkan sebelumnya, dalam jangka waktu 9 bulan ada banyak proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi dalam rahim.

Dalam proses ini pun diperlukan lingkungan yang aman dan nyaman bagi janin. Maka dari itu, Mama perlu selalu memerhatikan baby bump.

Ada banyak perubahan setiap trimester, bahkan setiap minggu. Misalnya, setelah 16 hari, otak janin sudah mulai berkembang dan saraf mulai terbentuk.

Kemudian pada usia kehamilan 28 minggu, otak janin sudah dapat memproses suara di luar rahim dan merespons dengan gerakan yang berbeda.

Kondisi ini menunjukkan bahwa janin membutuhkan lingkungan yang aman untuk berkembang mulai dari hari pertama hingga waktunya dilahirkan nanti.

5. Aturan yang berbeda tiap trimester

5. Aturan berbeda tiap trimester
Freepik/Onlyyouqj

Saat kehamilan, berbagai keajaiban berbeda terjadi di setiap trimester. Ini berarti bahwa tingkat perlindungan yang diperlukan janin pun berbeda-beda pula.

Misalnya pada trimester pertama, Ma. Meski baby bump belum terlihat jelas, namun tubuh Mama tetap membutuhkan perawatan dan perhatian khusus.

Sebab pada tahap awal ini, kantung amnion masih berada dalam tahap perkembangan juga. Ini adalah hal utama yang kelak akan terus melindungi janin. Pada waktu ini pula, tulang rahim dan panggul Mama masih mampu melindungi janin.

Mulai di trimester kedua dan ketiga, baby bump mulai terlihat jelas dan akan terus membesar. Di momen ini Mama perlu lebih berhati-hati dan cermat menjaganya demi tumbuh kembang janin.

6. Tubuh jadi lebih sensitif

6. Tubuh jadi lebih sensitif
Pixabay/PublicDomainPictures

Tahukah Mama bahwa saat hamil tubuh menjadi jauh lebih sensitif, baik di dalam maupun di luar?

Tulang, otot, dan kulit berubah serta meregang untuk mengakomodasi janin yang sedang bertumbuh pesat. Berbagai organ tubuh Mama lainnya, termasuk rahim dan plasenta juga tengah bekerja keras.

Plasenta pada dasarnya adalah organ tambahan yang muncul saat kehamilan. Di sinilah janin mendapat nutrisi yang dibutuhkan melalui makanan yang dikonsumsi Mama melalui plasenta.

Semua perubahan ini membuat daerah baby bump dan sekitar perut menjadi lebih sensitif. Perlindungan ekstra dari Mama dan orang di sekitar pun akan menjadi hal yang sangat penting.

7. Janin rentan terhadap gerakan Mama

7. Janin rentan terhadap gerakan Mama
Pexels/Freestocks.org

Meski janin berada dengan nyaman di dalam perut Mama, bukan berarti ia tidak bisa merasakan berbagai gerakan dan kondisi yang sedang Mama alami.

Misalnya saat Mama sedang bergerak cepat atau melompat kecil, ia tetap bisa merasakannya. Jika tidak dibatasi, berbagai gerakan ini juga turut memengaruhi tumbuh kembangnya, Ma.

Ya, meskipun janin dilindungi oleh kantung ketuban dan cairan ketuban di dalamnya, Mama tetap harus melindunginya dengan mengawasi berbagai aktivitas sehari-hari.

Hindari melakukan gerakan yang terlalu tiba-tiba karena bisa membuat janin kaget, Ma.

Apabila Mama merasa ada yang berbeda dan tak biasa pada janin setelah terjadi sesuatu, misalnya Mama jatuh, segera cek dokter, ya!

The Latest