Ibu Hamil dan Menyusui Operasi LASIK, Boleh atau Tidak?

Adakah efek buruk operasi lasik jika dilakukan oleh ibu hamil?

4 September 2019

Ibu Hamil Menyusui Operasi LASIK, Boleh atau Tidak
Freepik

Penglihatan menjadi salah satu indra penting bagi manusia, tak terkecuali bagi ibu hamil. Beberapa metode pengobatan pun bisa dilakukan untuk memulihkan penglihatan, salah satunya dengan operasi LASIK.

Namun demikian, apakah boleh dilakukan operasi lasik pada ibu hamil? Akankah tindakan medis ini memengaruhi kehamilan?

Berikut Popmama.com rangkum informasinya untuk Mama dari berbagai sumber:

1. Apa itu operasi LASIK?

1. Apa itu operasi LASIK
Freepik/Eddows-animator

Untuk mengatasi rabun jauh atau rabun dekat, secara sementara Mama bisa menggunakan kacamata yang lensanya sesuai dengan kebutuhan. Namun secara permanen, Mama bisa melakukan tindakan bedah yakni operasi LASIK.

Operasi LASIK adalah suatu pembedahan untuk mengatasi rabun jauh (myopia), rabun dekat (hypermetropia), serta astigmatisme. LASIK sendiri merupakan singkatan dari Laser-assisted in situ keratomileusis. 

Prosedur operasi LASIK dilakukan dengan menggunakan laser untuk membentuk kornea, sehingga kemampuan mata untuk memfokuskan sinar cahaya menjadi lebih efektif. Dengan demikian, Mama pun tidak perlu menggunakan kacamata atau lensa kontak lagi.

Untuk melakukan operasi LASIK, Mama memerlukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis mata, ya. Demikian dikutip dari Web MD.

2. Bolehkah ibu hamil operasi LASIK?

2. Bolehkah ibu hamil operasi LASIK
Freepik

Nah, bagaimana jika Mama hendak melakukan operasi lasik dalam kondisi masih hamil? Menurut dr Nurdin Zuhri, SpM, dari RS Universitas Airlangga, Surabaya, operasi LASIK sebenarnya memang menjadi prosedur yang sudah dikenal selama lebih dari 30 tahun untuk mengatasi beberapa masalah pada mata.

Prosesnya cukup cepat dan efek nyerinya pun minimal. Namun demikian, dr Nurdin menyebutkan ibu hamil sebaiknya tidak dulu melakukan operasi LASIK.

Ini berarti operasi LASIK tidak dianjurkan untuk dilakukan pada ibu hamil, Ma. Sebaiknya Mama jadwalkan ulang operasi LASIK sampai pada waktu yang ditentukan oleh dokter.

dr Nurdin menjelaskan larangan ini bukan tanpa alasan. Mama sebaiknya tidak melakukan operasi LASIK karena saat kehamilan terjadi perubahan hormonal pada tubuh, yang berdampak pada status refraksi dan keadaan anatomi mata, termasuk kornea.

“Perubahan ini terjadi karena perubahan reseptor estrogen yang dikeluarkan menyebabkan perubahan pada kehamilan dan kornea selama kehamilan. Ketebalan kornea berubah dan elastisitas juga berubah, begitu pula dengan air mata,” tutur dr Nurdin kepada Popmama.com.

Dikutip dari Very Well Health, selain masalah hormonal, kekhawatiran lain yang bisa saja muncul berkaitan dengan kehamilan dan operasi LASIK adalah sebagai berikut:

  • Mata kering

Setelah menjalani operasi LASIK, salah satu keluhan sementara yang kerap terjadi adalah mata kering, bahkan sampai beberapa bulan setelah bedah. Ini karena saat operasi LASIK dilakukan, saraf yang melalui kornea terputus. Saraf ini membutuhkan waktu sekitar 3-6 bulan untuk beregenerasi. Efeknya, kontrol produksi air mata terganggu dan terjadilah mata kering. Ditambah akibat faktor hormonal selama kehamilan dan menyusui, mata kering pun dapat membuat penyembuhan operasi lasik Mama menjadi semakin lama.

  • Radiasi

Alasan yang sering dipertimbangkan untuk tidak melakukan operasi LASIK saat hamil adalah radiasi dari laser. Meski risiko efeknya mungkin sedikit, namun tetap masih harus dipertimbangkan, terutama selama trimester pertama.

  • Obat-obatan

Untuk menjalani operasi LASIK, seringkali Mama akan diberikan beberapa jenis obat untuk pelebaran mata, serta antibiotik dan tetes mata steroid guna penyembuhan pascaoperasi. Obat-obatan ini dapat diserap melalui selaput lendir dan berbahaya bagi janin.

3. Kapan sebaiknya operasi LASIK dilakukan?

3. Kapan sebaik operasi LASIK dilakukan
Freepik/Jcomp

Seperti disebutkan sebelumnya, meski sudah melahirkan, operasi LASIK juga tidak bisa serta-merta langsung dilakukan. Beberapa perubahan hormonal yang juga terjadi pada tubuh Mama selama menyusui juga harus dipertimbangkan.

Oleh sebab itu, penjadwalan ulang operasi LASIK sebaiknya dilakukan hanya oleh dokter, tentunya berdasarkan pemeriksaan yang menyeluruh.

Sebagian besar pakar merekomendasikan Mama untuk menunggu setidaknya dua siklus haid setelah berhenti menyusui untuk melakukan operasi LASIK. Ada pula yang merekomendasikan untuk menunggu setidaknya 6 bulan setelah berhenti menyusui.

Pada periode tunggu tersebut, tubuh sedang kembali menyesuaikan dan menyeimbangkan hormon, sehingga diharapkan nantinya operasi bisa berjalan dengan baik.

Nah, jadi jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mata dan dokter kandungan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melakukan tindakan medis apapun, termasuk operasi LASIK.

The Latest