Meskipun dokter kandungan merekomendasikan seks selama masa kehamilan tua aman, namun pasangan suami istri tetap perlu waspada terkait berbagai kemungkinan yang bisa terjadi.
Bukan tidak mungkin, Mama dapat mengalami beberapa efek samping seperti bercak vagina atau perdarahan setelah berhubungan seks. Berikut beberapa penyebab dari perdarahan setelah berhubungan seks, yakni:
Mama mungkin mengalami luka atau luka pada vagina dengan hubungan seksual yang terlalu kasar atau penggunaan mainan. Ini terjadi jika epitel tipis vagina robek, menyebabkan perdarahan vagina.
- Perubahan hormone ectropion serviks
Selama masa kehamilan, leher rahim bisa menjadi lebih sensitif dan mudah berdarah saat berhubungan. Ectropion serviks yang termasuk sel lunak juga merupakan penyebab perdarahan paling umum menjelang akhir kehamilan.
Trauma atau infeksi dapat menyebabkan perdarahan setelah berhubungan seks. Jika Mama mengalami infeksi yang merupakan peradangan pada leher rahim, maka ini bisa menjadi penyebabnya. Gejala servisitis, antara lain seperti gatal, keputihan berdarah, bercak vagina, sakit atau nyeri saat berhubungan seks.
Perdarahan setelah berhubungan seks mungkin tidak ada hubungannya dengan aktivitas Mama baru-baru ini, tetapi itu bisa menjadi tanda awal persalinan. Keluar darah yang merupakan keluarnya lendir berdarah dapat terjadi saat Mama sudah mencapai fase akhir kehamilan.
Ini terjadi karena sumbat lendir mengendur atau terlepas. Jika memperhatikan ini setelah berhubungan seks dan dalam beberapa hari (atau bahkan beberapa jam) dari tanggal jatuh tempo, cobalahn untuk menandai kalender karena bayi itu bersiap-siap untuk lahir.