Umumnya vibrator digunakan oleh perempuan untuk merangsang dan mencapai kenikmatan secara seksual. Namun, tak sedikit yang menyebutkan bahwa alat bantu seks ini dapat digunakan untuk menginduksi persalinan.
Ya, konon vibrator dapat digunakan untuk merangsang kontraksi rahim agar mempercepat proses persalinan.
Lantas, benarkah vibrator bisa menginduksi persalinan? Berikut Popmama.com telah merangkum jawabannya dari Romper. Yuk, disimak!
Menurut dr. Jamil Abdur-Rahman, seorang obgyn di Vista East Medical Center di Amerika Serikat, vibrator memang bisa menginduksi persalinan, tapi hal ini hanya berlaku dalam keadaan tertentu.
Lantas, dalam keadaan yang seperti apa vibrator ini bisa digunakan untuk menginduksi persalinan? Vibrator ini dapat digunakan apabila sudah waktunya atau memang ketika rahim sudah siap untuk berkontraksi.
Jadi apabila rahim belum atau tidak siap, penggunaan vibrator ini tidak dapat membantu untuk menginduksi pesalinan
Saat laki-laki atau perempuan mengalami orgasme (mencapai kenikmatan seksual), otak akan menghasilkan hormon oksitosin atau yang sering disebut dengan hormon cinta.
Nah, hormon oksitosin juga dapat disebut sebagai hormon persalinan. Hal ini disebabkan karena hormon oksitosin dalam tubuh dapat merangsang kontraksi pada dinding rahim sehingga dapat mempermudah proses persalinan.
Oleh karena itu, ketika hormon oksitosin meningkat saat orgasme karena menggunakan vibrator, dapat dikatakan bahwa vibrator bisa menginduksi persalinan.
Selama masa kehamilan, penggunaan vibrator dianggap aman dan tidak berbahaya bagi janin. Namun perlu diingat bahwa segala sesuatu tidak boleh dilakukan secara berlebihan dan ada batasnya.
Vibrator memang aman digunakan saat hamil, tapi jika digunakan terlalu sering akan ada kemungkinan terjadinya infeksi dan pendarahan.
Tidak semua ibu hamil bisa menggunakam vibrator. Menurut dr. Jamil Abdur-Rahman, ibu hamil yang didiagnosis mengalami plasenta previa, tidak boleh menggunakan vibrator.
"Menempatkan sesuatu ke dalam vagina, jika menyentuh leher rahim, dapat menyebabkan plasenta berdarah parah. Skenario yang lebih buruk, ini dapat membahayakan kehidupan ibu dan bayi," ucap dr. Jamil Abdur-Rahman.
Kesimpulannya, vibrator memang bisa menginduksi persalinan, namun hal ini hanya berlaku dalam keadaan tertentu. Disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menggunakan vibrator.
Semoga bermanfaat!