Para ahli mengatakan bahwa bayi mungkin akan dapat mengingat suara dan rasa tertentu dari rahim setelah lahir. Di trimester ketiga, bayi sudah bisa mendengar suara apa saja, mulai dari detak jantung, suara bernapas, deguk pencernaan, dan bahkan suara dari luar tubuh Mama.
Untuk sekarang, belum ada bukti riset kuat yang mengatakan bahwa mendengarkan musik klasik akan membuat bayi menjadi lebih cerdas. Namun, mendengarkan musik merupakan cara menyenangkan baik bagi Mama dan bayi di dalam kandungan.
Saat Mama memutar musik untuk bayi di dalam rahim, detak jantungnya dapat meningkat dan bisa membuatnya bergerak lebih banyak. Akibatnya tak lama setelah lahir, bayi Mama kemungkinan akan merespon musik tertentu yang didengarnya secara teratur saat masih di dalam kandungan.
Sebuah studi menemukan jika musik dimainkan saat Mama santai, musik yang sama akan menangkannya setelah lahir. Bayi Mama akan berhenti menangis saat mendengarnya. Jadi kemungkinan besar bayi dapat mengaitkan pengalaman mereka di dalam rahim dengan apapun yang dirasakannya kelak.
Selain itu, makanan yang Mama makan saat hamil juga bisa memengaruhi rasa cairan ketuban, dan diperkirakan bayi di dalam kandungan juga dapat mengingat berbagai rasa yang dirasakannya.
Hal ini didukung dengan sebuah riset yang menunjukkan bahwa bayi yang Mamanya minum banyak jus wortel selama trimester terakhir, lebih condong menyukai sereal rasa wortel daripada rasa lain.